Telset.id, Jakarta – Shiok Meats, perusahaan berbasis di Singapura, menjadi perusahaan pertama di dunia yang menyajikan udang hasil pengembangan di laboratorium ke piring makan para pengunjung restoran. Yang mengejutkan, udang laboratorium itu dijual dengan harga selangit, tepatnya Rp 68 juta per kilogram!
Menurut laporan Reuters, saat ini permintaan pengganti daging memang tengah meningkat pesat karena kekhawatiran konsumen tentang kesehatan, kesejahteraan hewan, dan pertumbuhan lingkungan.
Sebagai alternatif, perusahaan seperti Beyond Meat dan Impossible Foods menghadirkan daging nabati di rak-rak supermarket maupun menu restoran. Banyak perusahaan juga menguji inovasi ikan dan daging di laboratorium.
{Baca juga: Hiii Merinding… Pizza Masa Depan Dibuat dari Adonan Serangga}
Dikutip Telset.id, Kamis (30/01/2020), Shiok Meats menanamkan daging cincang dengan mengekstraksi sampel sel dari udang. Sel-sel diberi nutrisi dalam larutan dan disimpan dalam suhu 28 derajat Celcius.
“Sel induk akan menjadi daging dalam empat hingga enam minggu. Satu kilogram daging udang hasil laboratorium sekarang berharga sampai USD 5.000 atau sekitar Rp 68 juta,” kata sang CEO, Sandhya Sriram.
{Baca juga: Unik! Pil Ajaib Ini Bikin Kentut Kamu jadi Wangi Bunga}
Dengan kata lain, satu pangsit “siu mai” babi dan udang, yang biasanya dimakan dalam menu makanan dim sum, akan menelan biaya USD 300 atau lebih kurang Rp 4 juta menggunakan udang buatan Shiok Meats.
Sriram yang juga seorang vegetarian, berharap dapat memangkas biaya menjadi USD 50 atau Rp 680 ribuan per kilogram pada akhir tahun ini. Caranya, ia akan menandatangani kesepakatan berbiaya rendah untuk menumbuhkan sel-sel daging. (SN/MF)