Telset.id, Jakarta – Setelah hampir 11 bulan berada di orbit, astronot perempuan Christina Koch berhasil memecahkan rekor astronot terlama di ruang angkasa. Ia pun tidak sabar untuk menari salsa, mencicipi keripik, dan berenang di Teluk Meksiko.
Koch berada di ruang angkasa selama 319 hari bersama astronot perempuan lain. Ia berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional sejak Maret 2019. Ia akan kembali ke Bumi pada 6 Februari 2020, mendarat di Kazakhstan dengan dua rekannya menaiki kapsul Rusia.
{Baca juga: Hebat! Astronot Perempuan NASA Ganti Baterai ISS di Luar Angkasa}
Seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Rabu (29/1/2020), astronot terlama di ruang angkasa itu mengaku bersama astronot perempuan bernama Jessica Meir menganggap bahwa wahana antariksa 18 Oktober bisa berfungsi sebagai inspirasi bagi penjelajah ruang angkasa pada masa depan.
“Kami berdua mendapat banyak inspirasi melihat orang-orang merefleksikan diri ketika kami tumbuh dan mengembangkan impian untuk menjadi astronot,” kata Koch.
Kelas astronot Koch 2013 terbagi rata antara perempuan dan laki-laki. Namun, korps astronot NASA secara keseluruhan didominasi oleh kaum adam. Saat ini, empat laki-laki dan dua perempuan masih tinggal di stasiun ruang angkasa. “Keragaman sangatlah penting,” kata Koch.
Misi 328 hari Koch akan menjadi yang terlama kedua oleh astronot Amerika Serikat. Misi Koch kalah tipis dari torehan Scott Kelly dengan catatan waktu 340 hari. Namun demikian, untuk kategori perempuan, Koch menjadi pemegang rekor tunggal di seluruh dunia.
{Baca juga: Wow! Astronot Perempuan Ini Hampir Setahun Tinggal di Luar Angkasa}
Sampai sekarang, rekor manusia terlama berada di luar angkasa dalam satu misi dipegang oleh kosmonaut Velery Polyakov. Ia menghabiskan total 438 hari di stasiun luar angkasa Rusia, MIR. Misi tersebut berlangsung pada Januari 1994 hingga Maret 1995. [SN/HBS]