Telset.id, Jakarta – Dua astronot perempuan NASA, Jessica Meir dan Christina Koch, terbang ke luar angkasa untuk memasang satu baterai baru di jaringan tenaga surya milik ISS atau Statiun Luar Angkasa Internasional. Di sana, mereka juga bertugas untuk juga melepas dua baterai lama.
“Kepada saudari-saudari astronot NASA, kami doakan semoga beruntung dalam menjalankan tugas di luar angkasa,” terang astronot Andrew Morgan melalui radio, seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Selasa (21/01/2020).
Misi tersebut menandai wahana antariksa ketiga yang dijalankan oleh para astronot perempuan. Mereka melakukan perjalanan ke luar angkasa pertama pada musim gugur lalu.
{Baca juga: Wow! Astronot Perempuan Ini Hampir Setahun Tinggal di Luar Angkasa}
NASA telah menggantikan 48 baterai hidrogen-ion sudah usang di ISS dengan baterai lithium-ion baru dan lebih kuat. Hanya setengah dari baterai baru yang dibutuhkan, dan sejauh ini baru 17 baterai yang telah dipasang.
Pekerjaan itu dilakukan selama tiga tahun terakhir. Pada waktu bersamaan, 34 baterai lama dilepas. Kumpulan enam baterai baru lain akan diluncurkan ke laboratorium yang mengorbit pada musim semi ini untuk peningkatan daya.
Sementara untuk baterai lama, akan dibuang di kapal penampungan. Baterai-baterai tersebut sebelumnya telah menjaga agar semua sistem stasiun ruang angkasa bisa berjalan ketika pos terdepan berada di sisi malam Bumi, menarik daya dari sayap surya yang luas.
{Baca juga: Astronom Deteksi Sinyal Misterius dari Luar Angkasa}
Masing-masing baterai berukuran sekitar satu yard atau satu meter, dengan massa sekitar 400 pound. Selama melayang di luar angkasa, para astronot perempuan NASA, khususnya Koch, harus hidup tanpa lampu helm dan kamera.
Sedangkan yang lainnya akan melayang di orbit untuk menyelesaikan perbaikan detektor sinar kosmik di stasiun ruang angkasa. Selain baterai, sistem pendingin instrumen sains pun turut harus diganti. (SN/MF)