Telset.id, Jakarta – Tahu nggak, jumlah panas yang diserap laut akibat perubahan iklim dan pemanasan global ternyata setara dengan lima ledakan bom Hiroshima per detik. Pernyataan itu disampaikan oleh para ilmuwan.
Menurut laporan New York Post, para ilmuwan telah memperingatkan bahwa lautan mencapai rekor suhu tinggi pada tahun lalu akibat pemanasan global semakin meningkat.
Sebuah tim internasional penggemar iklim menganalisis data suhu laut dari 1950 hingga 2019. Mereka menunjukkan bahwa tahun lalu lautan di Bumi 0,075 Celcius lebih panas dari rata-rata 1981-2010.
{Baca juga: Video Ungkap Skala Kebakaran Hutan di 2019, Lalap Sebagian Bumi}
Suhu tersebut tidaklah tinggi. Namun, dikutip Telset.id, Kamis (16/01/2020), mempertimbangkan skala besar lautan Bumi, butuh panas setara 228 sextillion (21 angka nol) energi Joules.
Seorang ilmuwan berusaha mengukurnya dengan membandingkan dengan energi yang dikeluarkan oleh bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, oleh Amerika Serikat pada 1945 silam.
“Bom atom Hiroshima berenergi 63 triliun Joules. Panas di lautan dalam 25 tahun terakhir setara 3,6 miliar ledakan bom Hiroshima,” kata Lijing Cheng dari Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Di kesempatan lain, penulis studi, Profesor John Abraham, dari University of St Thomas. mengatakan bahwa pada 2019, pemanasan laut setara dengan lima bom Hiroshima setiap detiknya.
{Baca juga: Cuaca Panas, YouTuber Ini Panggang Daging di dalam Mobil}
Lautan kita di Bumi menyerap 90 persen panas yang ditambahkan manusia ke atmosfer sehingga menjadikannya barometer yang cukup baik terhadap akibat perubahan iklim buatan manusia.
Para peneliti menyalahkan pemanasan global karena kenaikan suhu laut, mengancam permukaan laut pada abad berikutnya. Es yang mencair di kutub mengakibatkan kenaikan hingga 11 kaki pada 2100. (SN/MF)
