Telset.id, Jakarta – Indosat Ooredoo melalui program CSR pilar community development mengoperasikan Mobil Klinik Indosat untuk memberikan layanan kesehatan gratis bagi korban banjir di Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar).
Mobil klinik tersebut akan memberikan layanan kesehatan, makanan dan trauma healing bagi para korban.
Menurut Senior Vice President Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo, Turina Farouk kehadiran Mobil Klinik Indosat Ooredoo tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat korban banjir di Sumbar. Diharapkan bantuan tersebut dapat membantu pemulihan para korban.
“Semoga uluran tangan ini mampu mengurangi penderitaan yang dirasakan masyarakat yang terdampak serta kami berharap agar kondisi segera pulih agar mereka dapat melaksanakan kegiatan seperti sedia kala,” ujar Turina lewat keterangan tertulis pada Minggu (01/12/2019).
{Baca juga: Mobil Klinik Indosat Bantu Korban Gempa di Maluku}
Mobil Klinik Indosat Ooredoo memberikan tindakan kuratif yang berupa pemberian layanan kesehatan dan pengobatan.
Selain itu Mobil tersebut juga memberikan tindakan preventif berupa pemberian makanan tambahan, trauma healing bagi anak-anak, serta pembagian bantuan kebutuhan darurat.
Turina mengatakan bahwa Mobil Klinik beroperasi selama empat hari sejak Jumat, 29 November 2019 di Kecamatan KPGD, Sungai Pagu, dan Tanjung Raya. Hal ini menyusul ditetapkannya status tanggap darurat oleh Pemerintah Kabupaten Solok Selatan selama 14 hari.
Sebelumnya Bencana banjir di Solok Selatan terjadi pada tanggal 20-22 November 2019. Banjir tersebut mengakibatkan ribuan korban jiwa mengungsi, rusaknya sekolah, masjid, jembatan, dan irigasi.
Mobil Klinik Indosat sendiri telah tersebar di seluruh Indonesia dan membantu masyarakat terdampak bencana pada tahun 2019.
{Baca juga: Mobil Klinik Indosat Meluncur untuk Korban Banjir Sentani}
Misalnya membantu korban bencana tanah longsor di Sukabumi pada bulan Januari, bencana banjir bandang di Madiun dan Jayapura pada bulan Maret, bencana banjir bandang di Konawe dan Samarinda pada bulan Juni, bencana angin kencang di Batu pada bulan, serta bencana gempa bumi di Ambon pada bulan Oktober. (NM/HBS)