Telset.id, Jakarta – Para astronom dari seluruh dunia mengonfirmasi keberadaan planet baru. Planet yang katanya lebih besar di Jupiter tersebut kali pertama ditemukan oleh satelit TESS milik NASA dan dikonfirmasi setelah ada penyelidikan tambahan.
Planet baru itu berukuran besar, bahkan lebih besar dari Jupiter. Meski demikian, ia mengorbitkan bintang inang jauh lebih pendek. Planet tersebut dikenal sebagai TOI-677 b, sekira 23 persen lebih besar daripada Jupiter.
{Baca juga: Ngeri! Black Hole Terbesar Sejagat Raya Ditemukan}
Menurut New York Post, ia menyelesaikan orbit bintang setiap 11,23 hari. Planet itu dijuluki “Warm Jupiter”, yang merupakan nama yang untuk raksasa gas yang menyelesaikan orbit bintang dalam waktu sekitar 10 hari.
Seperti dikutip Telset.id, Selasa (26/11/2019), TOI-677 agak mirip dengan Matahari. Ukurannya sekitar 18 persen lebih besar dengan suhu permukaan 6.300 Kelvin. Matahari memiliki suhu permukaan 5.800 Kelvin.
Ketika para astronom menemukan eksoplanet baru yang bersembunyi jauh di luar angkasa, terbayang kemungkinan kehidupan di luar Bumi. Namun begitu, TOI-677 b bukanlah tempat untuk kehidupan apa pun.
Para peneliti menghitung suhu keseimbangan menjadi sekitar 1.252 Kelvin. Suhu kesetimbangan hanya memperhitungkan panas yang memancar dari bintang dan didasarkan kepada jarak antara bintang dan planet mana pun.
{Baca juga: Astronom Jepang Temukan ‘Belalai Gajah Raksasa’ Misterius di Luar Angkasa}
Berdasarkan data yang dikumpulkan tim, mungkin ada lebih dari satu planet yang mengorbit bintang yang sama. Perlu penggalian tambahan untuk mengetahui apakah ada planet kedua yang berkeliaran di sekitar TOI-677.
Sebelumnya dilaporkan bahwa para ilmuwan kembali menemukan lubang hitam alias black hole. Diklaim, itu merupakan black hole terbesar dengan ukuran 10 ribu kali lebih besar dari black hole yang ditemukan pada bulan April lalu.
black hole ini ditemukan oleh Kianusch Mehrgan dan peneliti lainnya dari Max Planck Institute Jerman.
Lubang kamera ini ditemukan di Galaksi Holm 15A yang berjarak sekitar 700 juta tahun cahaya. Ukurannya 40 miliar kali massa Matahari, dan 10 ribu kali massa lubang hitam yang ditemukan pada April lalu.
Kianusch melihat lubang hitam ini dengan menggunakan data dari Array Very Large Telescope. Selain it,u data tambahan dari observatorium Chili membantu mereka memetakan struktur Holm 15A [SN/HBS]
Sumber: NY Post