Telset.id, Jakarta – Rencana Samsung untuk mengalihkan seperlima dari produksi smartphone Samsung ke China tahun depan dinilai akan membantu perusahaan untuk bersaing dengan para kompetitor. Maklum, biaya produksi smartphone di China lebih murah.
Seperti dikutip Telset.id dari Reuters, Senin (18/11/2019), Samsung menempuh upaya itu guna bersaing dengan Huawei dan Xiaomi. Meski demikian, banyak pihak menilai, langkah tersebut penuh risiko. Namun, Samsung pilih cuek-cuek saja.
Asal tahu saja, Samsung diam-diam memindahkan produksi beberapa model Galaxy A ke kontraktor seperti Wingtech, yang tak begitu terkenal di luar China. Lantas, berapa target Samsung untuk pengiriman smartphone produksi China?
{Baca juga: Segera Meluncur, Desain Unik Samsung Galaxy A51 Terungkap}
Samsung malu-malu mengungkapkannya. Namun, sebuah sumber mengatakan bahwa raksasa teknologi Korea Selatan itu berencana mengirim sekitar 60 juta smartphone buatan China dari total produksi 300 juta smartphone pada tahun depan.
Wingtech dan ODM lain membuat smartphone untuk banyak merek, termasuk Huawei, Xiaomi, dan Oppo. Wingtech dan ODM lain memberi harapan kepada produsen smartphone untuk menekan biaya produksi sehingga nilai jual unit bisa murah.
{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Samsung Terbaru}
Akan tetapi, para kritikus menyebut strategi Samsung tersebut sangat berisiko. Menurut mereka, Samsung bisa kehilangan kendali atas kualitas produk. Mereka mengatakan, Samsung tak harus mengekor kebijakan Huawei, Xiaomi, dan Oppo.
Samsung mengaku telah membuat jalur terbatas smartphone di luar pabrik milik sendiri untuk memperluas portofolio. Samsung juga memilih mengalihkan sebagian produksi perangkat ke China guna memastikan manajemen yang efisien di pasar. (SN/FHP)
Sumber: Reuters