Telset.id, Jakarta – Facebook menghapus 3,2 miliar akun palsu antara April dan September tahun ini. Bersamaan dengan itu, Facebook juga menghapus jutaan postingan terkait pelecehan anak dan bunuh diri.
Menurut Reuters, seperti dikutip Telset.id, Kamis (14/11/2019), lebih dari dua kali lipat jumlah akun palsu dihapus selama periode yang sama tahun lalu. Pada kesempatan tersebut, ada 1,55 miliar akun yang dihapus.
{Baca juga: Facebook Diam-diam “Intip” Pengguna iPhone Lewat Kamera?}
Jejaring sosial terbesar di dunia itu juga mengungkapkan untuk kali pertama berapa banyak postingan dengan akun palsu yang dihapus dari aplikasi berbagi foto Instagram. Isinya mengenai , berita palsu serta disinformasi.
Deteksi proaktif terhadap konten yang melanggar terpantau lebih rendah di semua kategori di Instagram daripada di Facebook. Informasi menyebut bahwa perusahaan menerapkan banyak alat pendeteksi.
Sebagai contoh, perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut telah secara proaktif mendeteksi konten yang berafiliasi dengan organisasi teroris sebesar 98,5 persen di Facebook dan 92,2 persen di Instagram.
Perusahaan juga menghapus lebih dari 11,6 juta konten yang menggambarkan anak-anak telanjang dan eksploitasi seksual di bawah umur di Facebook dan 754 ribu konten di Instagram selama kuartal ketiga 2019.
{Baca juga: Facebook Ketahuan Simpan 1,5 Juta Kontak Pengguna Tanpa Izin}
Penegak hukum khawatir rencana Facebook untuk memberikan privasi yang lebih besar kepada pengguna dengan mengenkripsi layanan pesan akan menghambat upaya untuk memerangi pelecehan anak.
Sebelumnya tuduhan miring juga dialamatkan kepada Facebook. Seorang anonim menuduh media sosial milik Mark Zuckerberg tersebut sebagai produsen konten ekstrem. Ia bahkan mengadukan jejaring sosial milik Mark Zuckerberg itu ke otoritas Amerika Serikat (AS).
Si pelapor anonim menuding Facebook menyediakan tempat untuk video jihad serta halaman bisnis kepada jaringan Al-Qaeda. Konten serupa milik Nazi juga banyak ditemukan. Facebook pun angkat suara menanggapi tuduhan-tuduhan itu.
Menurut laporan BBC, yang dikutip Telset.id, Facebook menegaskan sudah menghapus video-video konten ekstrem dengan akun palsu. Namun, memang ada kendala di sistem sehingga upaya penanggulangan belum berjalan sempurna.
{Baca juga: Facebook Dituding sebagai Produsen Konten Ekstrem}
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa selama lima bulan terakhir ada 3.000 orang yang menyukai atau terhubung ke organisasi teroris. Pemerintah AS menyatakan, kelompok-kelompok seperti al-Qaeda cukup aktif di Facebook.
Halaman bisnis lokal untuk Al-Qaeda di Facebook disukai oleh 7.410 orang. Hal itu membuka kesempatan bagi Al-Qaeda untuk merekrut orang atau mencari pendukung. Jejaring sosial itu didesak untuk melakukan tindakan tegas terkait hal itu. [SN/HBS]
Sumber: Reuters