Telset.id, Jakarta – Sudah menjadi kewajiban bagi Google Play Store untuk menghadirkan aplikasi yang aman bagi pengguna Android. Untuk itu, Google membentuk aliasnsi untuk mencegah aplikasi jahat atau yang berisi malware menyusup ke lapak toko aplikasinya.
Meski telah memiliki sistem untuk mencegah aplikasi berisi malware masuk ke Play Store, tetap saja masih ada laporan pengguna yang dirugikan karena aplikasi yang tak aman.
{Baca Juga: Gawat! Malware Android Ini ‘Kebal’, Tak Bisa Dimusnahkan}
Guna mencegah hal ini kembali terjadi sekaligus memperketat sistem yang ada, Google membentuk kemitraan dengan berbagai perusahaan keamanan. Raksasa internet ini menggandeng ESET, Lookout dan Zimperium untuk menciptakan App Defense Alliance.
Dilansir dari GSMArena, Senin (11/11/2019), Google menjelaskan bahwa tujuan dibentuknya aliansi ini adalah untuk mencegah aplikasi yang terindikasi berbahaya diunduh oleh pengguna ke smartphone mereka.
“Sebagai bagian dari Aliansi ini, kami mengintegrasikan sistem deteksi Google Play Protect kami dengan mesin pemindaian dari masing-masing mitra,” jelas Google.
Nantinya para mitra dari Google ini akan membantu menganalisis data aplikasi yang akan masuk ke Google Play Store. Jika ditemukan indikasi yang mencurigakan, maka aplikasi tidak akan ditayangkan di Play Store.
{Baca Juga: Aplikasi CamScanner Disusupi Malware, Segera Uninstall!}
Google mengatakan bahwa sistem mereka nantinya akan menggunakan kombinasi mesin pembelajaran serta analisis statis dan dinamis untuk mendeteksi aplikasi yang mencurigakan.
App Defense Alliance memang sepertinya sangat diperlukan untuk mengatasi malware yang menjangkiti perangkat Android. Peneliti malware, Lukas Stefanko menemukan 172 aplikasi berbahaya di Play Store dan total telah diunduh 335 juta kali, termasuk aplikasi yang mengandung adware tersembunyi, penipuan berlangganan, dan trojan perbankan. (HLM)
Sumber: Ubergizmo
