Warga AS Ternyata Demen Pakai Aplikasi Buatan China

Telset.id, Jakarta  – Hubungan pemerintah Amerika Serikat (AS) dan China sedang tidak harmonis, keduanya terlibat perang dagang yang panas. Namun situasi nampaknya tidak berpengaruh pada warganya. Terbukti, banyak warga AS malah suka memakai aplikasi buatan China.

Pada kuartal terakhir 2019, aplikasi yang dikembangkan atau yang memiliki investasi besar dari perusahaan China menyumbang pendapatan USD 745 juta atau sekitar Rp 10,4 triliun.

{Baca juga: Amerika Serikat Serukan “Anti Huawei” ke Negara Sekutu}

Data Sensor Tower mengungkapkan bahwa pengeluaran orang Amerika Serikat (AS) untuk aplikasi buatan China naik 65 persen dari tahun ke tahun. Orang AS menghabiskan USD 3,43 miliar untuk 100 aplikasi.

Ya, menurut laporan Phone Arena, orang AS menghabiskan setara Rp 4.800 triliun untuk mengakses 100 aplikasi teratas berdasarkan pendapatan di App Store dan Google Play Store selama kuartal tersebut.

Dari jumlah itu, seperti dikutip Telset.id, Minggu (10/11/2019), aplikasi China mencapai 22 persen. Asal tahu saja, dari 100 aplikasi teratas di App Store dan Play Store, 25 di antaranya berasal dari China.

Angka tersebut naik daripada kuartal ketiga 2018. Ketika itu, hanya ada 21 aplikasi buatan China dari total 100 aplikasi teratas di App Store dan Play Store. Kini, dari 25 asal China, mayoritas adalah game.

Meskipun ada perang dagang dan keputusan penempatan Huawei dalam Daftar Entitas Departemen Perdagangan, faktanya tidak bisa dimungkiri bahwa aplikasi berbasis China masih cukup populer di AS.

{Baca juga: Kena Tipu! Militer AS Beli Barang “Abal-abal” dari China}

Beberapa di antaranya mungkin disebabkan oleh kenyataan bahwa mayoritas orang AS tidak menyadari bahwa beberapa aplikasi yang cukup disukai ternyata dikembangkan oleh perusahaan China.

CEO konsultan industri Kantan Game, Serkan Toto, mengatakan, “Saya pikir sebagian besar pengguna AS sepertinya tidak punya petunjuk bahwa permainan populer dibuat oleh perusahaan China,” katanya.

Salah satu aplikasi buatan China yang digandrungi warga AS adalah TikTok. Aplikasi ini disukai karena para pengguna bisa mengatur lagu dan menari, menambahkan semua jenis efek funky dan keren.

Namun nampaknya pemerintah AS tak suka jika warganya keranjinan bermain TikTok. Pemerintahan Presiden Donald Trump pun menuding aplikasi musik itu bisa mengancam keamanan nasional AS.

{Baca juga: Amerika Serikat Tuding TikTok Ancam Keamanan Nasional}

Pemimpin Minoritas Senat, Chuck Schumer, dan Senator Tom Cotton, telah meminta kepada pejabat intelijen untuk menyelidiki apakah TikTok memang bisa menimbulkan risiko atau ancaman bagi keamanan nasional.

Maklum, TikTok dimiliki oleh ByteDance, sebuah perusahaan yang berbasis di China. “Dengan lebih dari 110 juta unduhan di AS, TikTok merupakan potensi ancaman kontra-intelijen,” demikian pernyataan mereka. [SN/HBS]

Sumber: PhoneArena

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI