Telset.id, Jakarta – Kecanduan smartphone bisa berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Untuk itu, kelompok mahasiswa UI (Universitas IndonesiaI) menciptakan gelang khusus yang bisa membantu pengguna agar tidak kecanduan smartphone.
Dilansir Telset.id dari Asia One pada Jumat (08/11/2019), kelompok mahasiswa UI yang dipimpin oleh Irfan Budi Satria, telah menghabiskan tiga bulan mengembangkan perangkat tersebut. Nama alatnya adalah Nettox atau singkatan dari Internet Detox.
{Baca juga: Kecanduan Smartphone, Anak Ini Kena Rabun Jauh Parah}
Alat ini menyerupai gelang yang berisi sensor oksimeter untuk mengukur kadar hemoglobin dan variabilitas detak jantung (HRV).
“Menurut American Psychological Association orang berusia antara 18 dan 25, HRV idealnya harus tetap di atas 60,” kata Satria.
Tetapi jika penggunaan ponsel dalam waktu lama memiliki efek penurunan spesifik pada level HRV. Nantinya perangkat Nettox akan mengeluarkan suara ketika HRV dan kadar oksigen darah berada dalam level yang rendah dan mengingatkan pengguna untuk berhenti menggunakan smartphone mereka.
Uji coba pun sudah dilakukan kepada mahasiswi UI bernama Tyas Sisianindita. Dia mengaku selalu menghabiskan sekitar 8 jam sehari di teleponnya. Hasilnya level HRV Tyas dibawah 60 yakni sekitar 44.
“Pada uji coba baru-baru ini, pembacaan HRV dari Sisianindita adalah 44,” tambah Satria.
Satria sedang mengerjakan personalisasi Nettox dan meningkatkan akurasinya karena pembacaan HRV dapat bervariasi tergantung pada bentuk tubuh, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan seseorang.
Tahun depan kelompok mahasiswi “Jaket Kuning” tersebut juga akan mengajukan paten untuk penemuannya tersebut. Satria berharap agar Nettox dapat mengubah prilaku masyarakat agar tidak kecanduan terhadap smartphone.
{Baca juga: Kecanduan Smartphone, Pemuda Ini Kena Serangan Jantung}
“Tujuan kami adalah membantu yang sadar kesehatan. Untuk membantu orang yang ingin membebaskan diri dari kecanduan internet,” tutup Satria.
Seperti diketahui bahwa kecanduan smartphone memberikan efek negatif bagi pengguna. Misalnya di China, seorang pemuda mengalami serangan jantung akibat kecanduan smartphone alias terlalu lama bermain ponsel pintar.
Sumber: Asia One