Telset.id, Jakarta – Pada hari Sabtu (2/11/2019) lalu, sebuah perusahaan startup mengirim selusin botol anggur Prancis untuk para astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS. Masing-masing botol berlapis logam guna mencegah kerusakan.
Selusin botol anggur Prancis tersebut dikirim dari Virginia dan diperkirakan tiba di luar angkasa pada Senin (4/11/2019) waktu setempat. Minuman itu akan menghabiskan satu tahun di orbit sebelum dibawa kembali ke Bumi.
{Baca juga: Astronot Potret Badai Petir dari Stasiun Luar Angkasa}
Sialnya, para astronot tidak akan bisa menikmatinya. Mereka tak bisa mabuk anggur di antariksa. Tujuan pengiriman anggur ke ISS adalah untuk keperluan ilmu pengetahuan, yakni mempelajari dampak radiasi ruang.
Para peneliti, seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Rabu (6/11/2019), juga bakal mempelajari tentang bobot proses penuaan anggur sehingga ke depan bisa mengembangkan rasa baru berdasarkan temuan proyek.
Startup Space Cargo Unlimited, yang berbasis di Luksemburg, menggandeng Universitas di Bordeaux dan Bavaria dalam proyek itu. Sekembalinya ke Bumi, anggur dari luar angkasa akan dibandingkan dengan anggur di Bumi.
Kapsul luar angkasa yang digunakan untuk mengirim anggur juga berisi oven listrik berukuran kecil. Dengan demikian, para astronot bisa memanggang adonan kue cokelat di sana. Apakah misi tersebut akan berjalan tanpa kendala?
{Baca juga: Perusahaan Ini Bikin “Daging Buatan” Pertama di Luar Angkasa}
Space Cargo memiliki lima misi ruang angkasa lain yang direncanakan untuk tiga tahun ke depan. Semuanya bertujuan untuk mempelajari pertanian di luar orbit. Pengiriman anggur ke luar angkasa pernah terjadi pada 1985.
Sebelumnya, para ilmuwan dari Aleph Farms dan mitranya dari Rusia telah menciptakan inovasi unik untuk mengurangi pembunuhan hewan untuk diambil dagingnya. Mereka menciptakan daging buatan di laboratorium luar angkasa.
para ilmuwan telah melakukan upaya menciptakan daging menggunakan sains.
Mereka melakukannya di laboratorium ISS atau Stasiun Luar Angkasa Internasional. Untuk menciptakan daging sapi buatan, para astronot menggunakan bioprinter untuk menghasilkan potongan daging sapi yang dapat dibudidayakan.
{Baca juga: Salah Paham, Algoritma YouTube Malah Hapus Video Adu Robot}
Upaya mereka terbilang luar biasa, mengingat di ruang angkasa tidak ada akses pendukung. Akses pendukung yang dimaksud adalah sumber daya yang sama dengan yang biasanya dilakukan oleh para ilmuwan di Bumi. [SN/HBS]
Sumber: NY Post