Telset.id, Jakarta – Kementerian Luar Negeri China angkat bicara tentang perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Kementerian itu berharap pemerintah setempat dapat bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dalam konsultasi perdagangan. Tujuannya, untuk memperbaiki hubungan dagang dengan AS.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, menyatakan hal tersebut ketika melakukan rapat harian dengan jajaran. Ia sangat mengharapkan pemerintah China bisa kooperatif kala berdiskusi dengan perwakilan Negeri Paman Sam.
Para perunding AS dan China mengakhiri pembicaraan perdagangan hari pertama selama lebih dari dua bulan pada Kamis (10/10/2019), ketika kelompok bisnis menyatakan optimisme bahwa kedua pihak dapat meredakan suasana perang dagang.
Sebab, seperti dikutip Telset.id dari Reuters, Senin (14/10/2019), perang dagang antara AS dan China telah berjalan sekitar 15 bulan. Kedua negara sepakat untuk menunda kenaikan tarif AS yang dijadwalkan dilakukan minggu depan .
Sebelumnya dilaporkan, AS dan China mendekati kesepakatan perdagangan baru, yang mungkin mengakhiri perang dagang. Kesepakatan itu juga bakal memperkuat posisi perusahaan asal AS. Apple bahkan sudah terdampak.
Saham Apple mencapai nilai tertinggi sepanjang masa. Saham Apple sempat menyentuh USD 237,64 atau sekitar Rp 3,35 juta per lembar. Nilai saham Apple menguat 2,8 persen sehingga valuasi perusahaan menjadi USD 1,07 triliun.
Investor melihat bahwa kesepakatan baru AS dan China akan membawa dampak positif bagi Apple. Dampak positif lain, penandatanganan kesepakatan baru akan membuat konsumen di China lebih reseptif untuk membeli iPhone. (SN/FHP)
Sumber: Reuters