Telset.id, Jakarta – Sebuah kelompok peretas terkait pemerintah Iran berusaha membobol kampanye pencalonan kembali Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Namun, sumber terpercaya mengatakan, upaya itu gagal.
Asal tahu saja, Microsoft sebelumnya mengaku melihat aktivitas siber oleh kelompok yang menargetkan mantan pejabat pemerintah AS, wartawan yang meliput politik global, serta warga terkemuka Iran yang tinggal di negara lain.
{Baca juga: Ini Tanggapan Pengamat Soal Peretasan Situs KPAI dan Kemendagri}
Situs resmi Trump adalah satu-satunya yang terhubung dengan layanan email cloud Microsoft. “Namun, tidak ada indikasi bahwa infrastruktur kampanye kami ditargetkan,” kata Direktur Komunikasi Trump.
Dalam periode 30 hari antara Agustus dan September 2019, grup peretas berujuluk Fosfor melakukan lebih dari 2.700 upaya untuk mengidentifikasi akun email konsumen milik pelanggan tertentu dan kemudian menyerang 241 akun.
Sekadar informasi, Demokrat sedang mencari nominasi untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan November 2020. Dilansir Reuters, Republik telah mengumumkan calon untuk menantang Trump dalam kontes pencalonan.
{Baca juga: China Dituduh Retas iPhone Milik Muslim Uyghur}
Postingan blog Microsoft tidak mengidentifikasi jaringan kampanye pemilihan menjadi target para peretas Fosfor. Seperti dikutip Telset.id, Minggu (6/10/2019), sumber mengatakan bahwa target mereka adalah upaya pemilihan ulang Trump.
Chris Krebs, direktur divisi keamanan pemilihan Departemen Keamanan Dalam Negeri, mengetahui laporan Microsoft. Dalam sebuah pernyataan, Krebs menyebutnya “lebih banyak bukti bahwa musuh kita ingin merusak institusi demokrasi AS.” [SN/IF]