Telset.id, Jakarta – Para peneliti di perusahaan keamanan bernama AdaptiveMobile Security melaporkan tentang kerentanan baru bernama Simjacker yang menggunakan SIM Card ponsel untuk mata-matai pengguna.
Karena semua merek maupun model ponsel dapat digunakan dengan Simjacker, lebih dari satu miliar perangkat kemungkinan terpengaruh secara global. AdaptiveMobile Security meyakini hal itu adalah ulah perusahaan swasta.
{Baca juga: Awas! Pelaku Phising Incar Pengguna iPhone}
Masih menurut AdaptiveMobile Security, seperti dikutip Telset.id dari Phone Arena, Minggu (15/9/2019), perusahaan swasta tersebut bekerja sama dengan pemerintah untuk memantau lokasi pengguna di seluruh dunia.
Eksploitasi juga dapat membantu penyerang mendapatkan nomor IMEI unik milik masing-masing ponsel. Beberapa kartu SIM yang disediakan oleh operator GSM berisi browser S @ T yang terdapat dalam perangkat aplikasi SIM.
AdaptiveMobile Security berujar, setelah digunakan untuk meluncurkan peramban (seperti WAP yang ditemukan di ponsel fitur), Simjacker mengirim SMS biner dengan instruksi untuk mendapatkan data lokasi dan nomor IMEI.
Adaptive Mobile Security menemukan bahwa operator di 30 negara yang mewakili lebih dari satu miliar pengguna ponsel memiliki teknologi S @ T aktif. Laporan tersebut mengindikasikan bahwa individu dilacak setiap hari.
Simjacker juga melacak beberapa nomor telepon tertentu sebanyak ratusan kali selama tujuh hari. Proses memata-matai perangkat yang rentan butuh modem GSM murah guna mengirim pesan ke kartu SIM berisi browser S @ T.
{Baca juga: Cara Mudah Mengetahui Nomor IMEI Ponsel}
Menggunakan SMS biner, yang tidak sama dengan pesan teks biasa, ponsel dapat diinstruksikan untuk mengumpulkan informasi sesuai permintaan dan menyebarkannya ke oknum jahat. Sialnya, pengguna tidak menyadari hal itu. [SN/HBS]
Sumber: PhoneArena