Telset.id, Jakarta – Masalah privasi kembali menerpa Facebook. Kabarnya perusahaan pimpinan Mark Zuckerberg ini membayar kontraktor pihak ketiga untuk menyalin percakapan suara pengguna Facebook Messenger.
Dilansir Telset.id dari Ubergizmo pada Rabu (14/08/2019), isu tersebut berasal dari laporan Bloomberg yang terbaru. Laporan ini semakin diperkuat karena Facebook mengakui tindakan tersebut dan sudah menghentikannya.
{Baca juga: Facebook Sengaja Langgar Regulasi Privasi Data?}
Facebook mengatakan bahwa mereka sudah berhenti menyalin obrolan audio pengguna lebih dari seminggu yang lalu. “Sama seperti Apple dan Google, kami menghentikan tinjauan audio manusia lebih dari seminggu yang lalu,” tulis Facebook.
Facebook menambahkan bahwa tindakan tersebut sebenarnya atas persetujuan pengguna. Di fitur Facebook Messenger, mereka memberikan tawaran apakah pengguna ingin obrolan audio mereka ditranskrip, di mana transkrip dilakukan untuk memastikan bahwa Teknologi AI Facebook menafsirkan pesan dengan benar. Facebook juga meyakinkan bahwa percakapan itu dianonimkan.
Facebook tidak sendirian dalam melakukan hal ini. Sebelumnya Apple juga dituduh menyalin telah percakapan di Apple Siri dalam upaya meningkatkan akurasinya. Kasus ini membuat publik bertanya terkait komitmen Facebook untuk menjaga privasi pengguna.
Pasalnya pada Maret 2019 kemarin, CEO Mark Zuckerberg berjanji bahwa di di masa depan perusahaan yang dipimpinnya akan lebih fokus pada keamanan privasi pengguna.
Dilansir Telset.id dari Ubergizmo pada Jumat (08/03/2019), komitmen tersebut merupakan upaya Facebook untuk membangun kembali kepercayaan publik terharap platform mereka.
Zuckerberg mengakui bahwa ini tampaknya berlawanan dengan intuisi perusahaan, tetapi Ia percaya bahwa ini adalah sesuatu yang dapat mereka lakukan untuk para penggunanya.
{Baca juga: Facebook Janji akan Lebih Fokus Pada Privasi Pengguna}
“Saya mengerti bahwa banyak orang meragukan jika Facebook dapat atau bahkan ingin membangun platform yang berfokus pada privasi ini. Terus terang kami saat ini tidak memiliki reputasi yang kuat untuk membangun layanan perlindungan privasi, dan kami secara historis berfokus pada alat untuk berbagi lebih terbuka,” tulis Mark. [NM/HBS]
Sumber: Ubergizmo