Telset.id, Jakarta – Kapsul luar angksa milik Jeff Bezos, Blue Origin, berencana lepas landas dari fasilitas peluncuran di Texas barat, Kamis (1/5/2019) pagi waktu setempat. Blue Origin akan membawa 38 muatan sejauh lebih dari 62 mil atau 100 kilometer melewati garis Karman.
Muatan yang akan diangkut meliputi beberapa karya ilmiah, termasuk demonstrasi teknologi medis baru untuk mengobati paru-paru. Ada pula alat percobaan untuk menguji fluktuasi suhu dalam gayaberat mikro yang dirancang oleh siswa sekolah menengah Alabama.
Bezos telah menambah nilai investasi untuk proyek misi luar angkasa Blue Origin pada 2019. Ia rela merogoh kocek sebesar USD 1 miliar atau lebih kurang Rp 15,2 triliun untuk pengembangan perusahaan antariksa miliknya itu.
Mereka akan menjalankan misi eksplorasi luar angkasa. Saat ini, tantangannya sama dengan yang dihadapi oleh SpaceX besutan Elon Musk. Bahkan, kesamaan mengelola bisnis peluncuran roket antara Blue Origin dengan SpaceX telah terjadi selama 25 tahun terakhir.
Selain 38 muatan, pesawat ini juga akan membawa roket New Shepard. Roket tersebut bakal membawa manusia ke bulan. Uji coba peluncuran roket kali ini merupakan yang terakhir sebelum Amazon mulai menjual tiket dan mengirim pelanggan pertama ke luar angkasa.
Roket New Shepard akan diluncurkan tanpa awak. New Shepard bakal membantu bersaing secara langsung dengan Virgin Galactic milik pebisnis Richard Branson di pasar pariwisata luar angkasa suborbital. Mereka pun bersaing dengan roket milik SpaceX.
{Baca Juga: Blue Origin Ungkap Harga Tiket Wisata ke Bulan, Berminat?}
Sebelumnya, Blue Origin juga sempat menerbangkan roket New Shepard ke luar angkasa pada Januari 2019. Saat itu, roket New Shepard membawa delapan percobaan sains NASA. Kali ini, percobaan roket tersebut digadang berjalan mulus tanpa hambatan apapun. [SN/HBS]
Sumber: CNET