Telset.id, Jakarta – Facebook menggarap teknologi Virtual Reality (VR) yang diklaim mampu menggantikan fungsi manusia. Hal itu diumumkan oleh Facebook pada konferensi pengembang F8 di San Francisco, Amerika Serikat, Rabu (1/5/2019) waktu setempat.
Dalam merealisasikan teknologi itu, seperti dilansir CNET, Facebook bahkan sampai menyimulasikan pakaian yang dikenakan oleh pengguna. Bahannya berupa perangkat lunak, berfungsi merespons secara virtual ketika pengguna tengah menari atau aktivitas lain.
Dikutip Telset.id, Kamis (1/5/2019), Facebook telah memiliki headset VR bernama Oculus Quest yang memungkinkan pengguna melihat seluruh tubuh manusia virtual. Sayangnya, menggunakan alat itu, pengguna hanya bisa punya kontrol terbatas di kepala dan tangan.
Periset Oculus, Ronald Mallet, mencoba menjelaskan kepada para tamu mengenai video prototipe avatar Hyper-Realistic VR. Video menunjukkan seorang pria dan wanita melakukan aktivitas di sebuah ruangan berukuran besar dan mengenakan headset VR.
[Baca juga: Mark Zuckerberg Pamer Kemampuan VR Facebook Spaces]
Masih di video itu, ditampilkan versi virtual pria dan wanita tersebut sedang bermain sepak bola di lapangan virtual menggunakan bola digital. Ketika mereka mengangkat tangan dan menendang, avatar VR akan mengikuti, melakukan aktivitas yang sama.
Facebook memang tengah berbenah, menghadirkan berbagai inovasi baru dan diumumkan pada konferensi pengembang F8 tahun ini. Beberapa hari lalu, Facebook mengumumkan perubahan nama fitur kencan, dari sebelumnya Dating menjadi Secret Crush.
Tak hanya berubah nama, fitur kencan Facebook pun diperbarui dan digulirkan di 12 negara. Beberapa di antaranya berada di Asia Tenggara, meliputi Filipina, Vietnam , Singapura, dan Malaysia. Namun, tidak ada nama Indonesia disebutkan dalam daftar tersebut.
Aplikasi kencan bernama Secret Crush bisa menemukan calon pasangan dalam lingkaran pertemanan sendiri. Facebook menjanjikan tampilan baru sehingga akan memudahkan pengguna terkoneksi dengan kelompok yang memiliki ketertarikan sama.
Sumber: CNET