Telset.id,Jakarta – Rencana untuk membuat sebuah kota terapung yang ramah lingkungan dan tahan terhadap bencana tsunami serta badai telah diumumkan oleh PBB. Seperti apa teknologi yang akan digunakan pada konsep rumah terapung?
Proyek ini dianggap dapat membantu manusia bertahan hidup ketika terjadi perubahan iklim yang mengancam kehidupan di Bumi. Gagasan kota terapung ini telah dibahas di ruang rapat gedung PBB di New York, minggu ini.
Para ahli meminta untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dari ide tersebut dan meluncurkan visi konsep tentang bagaimana kota-kota ini akan terlihat di masa depan.
“Kota terapung adalah sarana untuk memastikan ketahanan iklim, karena bangunan dapat naik bersama dengan laut,” kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB, Amina Mohammed.
{Baca juga: Insinyur Belanda Bikin Lima Rumah Gunakan Printer 3D}
“Dan ketika seluruh komunitas terapung dirancang dari awal, mereka dapat dirancang sebagai iklim netral sejak awal. Mengapa tidak menggunakan angin dan air yang berlimpah untuk memenuhi semua kebutuhan listrik mereka?,” tambahnya.
Sebagai bagian dari yang dibahas dalam pertemuan itu, para petinggi PBB meluncurkan konsep untuk kota terapung yang dinamai, Oceanix City.
Konsep teknologi dan desain ini dikembangkan oleh arsitek Bjarke Ingels dan Oceanix, sebuah perusahaan yang secara khusus membangun struktur terapung.
Dijelaskan, dalam konsep ini setiap kota akan terdiri dari beberapa platform heksagonal yang dapat menampung 10.000 penduduk. Kota terapung ini dirancang untuk tahan terhadap banjir, tsunami, dan angin topan kategori 5.
Potensi akan cuaca berbahaya atau bencana alam, diperkirakan akan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu global yang disebabkan perubahan iklim.
Ada belasan desain kota terapung yang sudah ada sebelumnya. Namun, rencana Oceanix memiliki sesuatu yang khusus untuk masalah ini.
{Baca juga : Elon Musk Bangun Pangkalan di Mars Tahun 2028}
Konsep ini didukung oleh Program Pemukiman Manusia PBB (UN-Habitat), badan PBB untuk pembangunan perkotaan berkelanjutan. Sejak dibuka pada Rabu (3/4/2019) lalu, bos UN-Habitat Maimunah Mohd Sharif mengatakan, mereka berencana untuk membangun prototype dalam beberapa bulan ke depan.
“Semua orang di tim benar-benar menginginkan ini dibangun. Kami tidak hanya berteori,” kata CEO Oceanix, Marc Collins, kepada Business Insider. [BA/HBS]
Sumber: The Sun