Telset.id, Jakarta – National Science Foundation Amerika Serikat akan memamerkan hasil proyek Event Horizon Telescope (EHT) berupa foto terkini lubang hitam atau black hole. EHT merupakan kerja sama internasional yang dibentuk pada 2012.
“Sekitar 200 orang terlibat dalam proyek itu. Kami mengobservasi lubang hitam dan lingkungan sekitar,” kata astrofisikawan Shepherd Doeleman, yang juga Direktur EHT dari Pusat Astrofisika, Harvard, & Smithsonian, seperti dilansir Reuters.
EHT sendiri bakal dipamerkan di Brussel, Santiago, Shanghai, Taipei, dan Tokyo pada Rabu (10/04) mendatang. Para ilmuwan menargetkan dua black hole yang sangat besar.
{Baca juga: Perusahaan Ini Bikin Koin ‘Lubang Hitam’ Stephen Hawking}
Yang pertama bernama Sagittarius A, berlokasi di pusat Galaksi Bima Sakti. Sagittarius A berukuran empat juta kali massa matahari dengan jarak 26.000 tahun cahaya dari Bumi.
Seperti dikutip Telset.id, Minggu (07/04/2019), jarak satu tahun cahaya mencapai 9,5 triliun kilometer. Sementara yang kedua dinamai M87, terletak di dekat pusat Galaksi Virgo, berukuran 3,5 miliar kali matahari dan jaraknya 54 juta tahun cahaya.
Lubang hitam adalah ruang yang terbentuk ketika bintang-bintang besar hancur pada akhir masa hidup. Ini merupakan satu tempat paling berbahaya di alam semesta, dan segala sesuatu yang masuk ke sana seperti benda langit-bintang, planet, gas, debu, dan radiasi elektromagnetik tidak akan bisa kembali lagi.
{Baca juga: 10 April, Astronom untuk Pertama Kalinya akan Ungkap Foto Black Hole}
Ukuran lubang hitam bervariasi, ada versi supermasif yang mampu melahap material dan radiasi dan bergabung dengan black hole lain.
Astrofisikawan dari University of Arizona, Dimitrios Psaltis, mengartikan lubang hitam sebagai lengkungan ekstrem dalam ruang waktu. Istilah itu mengacu kepada tiga dimensi ruang dan satu dimensi waktu yang digabung menjadi empat dimensi Continuum. (SN/FHP)
Sumber: Reuters