Telset.id, Jakarta – Mobil Tesla dinilai masih sulit bersaing di pasar. Satu buktinya, penjualan mobil listrik Tesla pada kuartal I-2019 tercatat jatuh. Hal itu pun bakal berdampak negatif terhadap laba perusahaan milik Elon Musk tersebut.
Menurut laporan CNBC pada kuartal I-2109, secara global Tesla telah mengirimkan 63.000 kendaraan kepada konsumen. Namun, jumlah sebanyak itu masih 31 persen lebih rendah ketimbang kuartal sebelumnya.
“Karena volume pengiriman lebih rendah dan ada beberapa penyesuaian harga, kami memperkirakan laba bersih kuartal I-2019 akan terdampak negatif. Mengkhawatirkan,” terang pihak Tesla, dikutip Telset.id, Jumat (05/04/2019).
{Baca juga: Temukan Bug Tesla Model 3, Dua hacker Diganjar Mobil Baru}
Menurut mereka, pada kuartal I-2019 pengiriman kendaraan ke Eropa dan China mengalami peningkatan signifikan. Bahkan, jumlahnya mencapai lima kali dari pengiriman puncak sebelumnya.
Akan tetapi, Tesla baru bisa mencatatkan setengah dari total pengiriman di dua pasar itu pada 10 hari sebelum akhir kuartal. Akibatnya, sebagian besar pengiriman kendaraan bakal bergeser ke kuartal II-2019 mendatang.
Di Amerika Utara, Tesla Model 3 masih menjadi sedan premium terlaris. Sayang, inventori Tesla Model 3 di Amerika Utara sangat rendah, mencapai dua minggu pasokan pada akhir kuartal I-2019 dibanding rata-rata industri tiga bulan.
{Baca juga: Fitur Autopilot Tesla Ternyata Gampang Ditipu, Ini Buktinya}
Belum lama ini, peneliti dari Tencent Keen Security Lab menyebut bahwa sistem Autopilot di Tesla mudah ditipu. Mereka mencoba menipu sistem itu dengan menaruh stiker di tanah. Gara-gara stiker di jalan, mobil melenceng dari jalur.
Peneliti dari Tencent Keen Security Lab juga menambahkan suara di penanda jalan. Sistem Autopilot di mobil Tesla pun beranggapan tidak ada jalur di jalan. Padahal secara teori, jalur palsu bisa diciptakan oleh oknum untuk tindak kejahatan. (SN/FHP)