NASA Cari Relawan Digaji Rp 263 Juta untuk Bermalas-malasan

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – NASA sedang membuka lowongan pekerjaan dengan gaji yang menggiurkan. Meski menawarkan gaji selangit, namun pekerjaan yang ditawarkan sangatlah mudah, yakni hanya bermalas-malasan. Kok bisa?

Para relawan ini hanya tinggal di tempat tidur, menonton film, dan membaca buku selama dua bulan dengan upah £ 14.000 atau sekitar Rp 263 juta.

Ya, sukarelawan ditawari uang sebanyak itu hanya untuk bermalas-malasan di kamar tidur, untuk membantu NASA memahami bagaimana perjalanan ruang angkasa akan mempengaruhi para astronot, terutama untuk mempelajari efek gravitasi mikro.

Ini merupakan pekerjaan impian bagi banyak orang. Persyaratannya, peserta berusia antara 24 dan 55, serta dalam kondisi sehat.

{Baca juga: Tahun 2024, Astronot NASA akan Tinggal di Bulan}

Separo dari relawan akan menjalani perawatan di sebuah ruangan yang mirip dengan ruang ‘gravitasi buatan’.

Mereka akan tinggal di ruangan yang berputar dalam centrifuge pada 30 putaran per menit dengan tujuan akan memaksa darah mereka kembali ke kondisi di luar batas.

Para peneliti di NASA ingin membandingkan dan membedakan penurunan fisik kedua kelompok relawan. Kelompok yang berputar dan kelompok yang tidak berputar .

Penelitian ini dirancang untuk melihat bagaimana ‘gravitasi buatan’ mempengaruhi tubuh manusia.

“Penggunaan gravitasi buatan mungkin menjadi solusi terbaik untuk perlindungan kesehatan manusia selama misi luar angkasa jangka panjang,” kata pemimpin penrlitian, Dr Edwin Mulder, dari Institut Kedokteran Dirgantara DLR, kepada The Sun.

Para peserta melakukan segala aktivitas, termasuk pergi ke toilet. Harapannya, NASA akan mendapat data yang akan membantu mencari solusi untuk mengurangi pengaruh gravitasi selama perjalanan ruang angkasa dalam jangka panjang.

Pakar luar angkasa dari NASA dan ESA akan mempelajari untuk mengetahui bagaimana dampak astronot yang tinggal di luar angkasa dalam waktu yang lama, dengan otot yang menjadi perhatian utama.

ESA mengklaim bahwa ini adalah bagian integral dalam memahami kerusakan yang mungkin disebabkan oleh bobot, radiasi kosmik, isolasi dan pembatasan spasial.

{Baca juga: April 2019, NASA akan Kirim Sembilan Astronot ke ISS}

Dua lusin sukarelawan akan tinggal selama 60 hari di Cologne dan semua peserta harus berbicara dalam bahasa Jerman selama masa karantina.

Agar tidak bosan, NASA akan menyediakan hiburan yang cukup dan bahan bacaan untuk mengisi waktu selama mengikuti tes. Bahkan, para peserta diberi waktu dan kesempatan untuk mendaftar beberapa kursus online. [BA/HBS]

Sumber: Dailymail 

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI