Telset.id, Jakarta – Pihak Asus buka suara terkait peretasan yang terjadi pada server Asus Live Update. Mereka mengakui jika terjadi serangan dan mengajak pengguna untuk mengecek apakah perangkat mereka terinfeksi atau tidak.
Berdasarkan keterangan yang diterima Tim Telset.id pada Rabu (27/03/2019), serangan terhadap server Asus Live Update menggunakan metode Advanced Persistent Threat (APT).
Sebagai informasi, metode Advanced Persistent Threat yaitu sebuah serangan siber skala nasional yang dilakukan oleh kelompok tertentu.
“Biasanya ditunjukan kepada negara tertentu dengan target organisasi atau entitas internasional bukan konsumen langsung,” tulis Country Manager Asus Indonesia, Jimmy Lim.
Perlu diketahui Asus Live Update merupakan aplikasi khusus yang terdapat di setiap laptop Asus yang berfungsi untuk memastikan pengguna mendapatkan driver dan firmware versi terbaru dari Asus.
{Baca juga: Asus Live Update Diretas, Jutaan Pengguna Asus Terdampak?}
Sedangkan serangan APT pada server Live Update membuat sejumlah kecil perangkat terinfeksi oleh aplikasi berbahaya yang diketahui menargetkan serangan pada pihak tertentu.
“Pihak Customer Service Asus telah mengambil tindakan terhadap masalah ini dan menawarkan bantuan kepada setiap konsumen yang terinfeksi,” tambah Jimmy.
Jimmy menambahkan jika Asus juga telah merilis update untuk aplikasi Asus Live Update (ver. 3.6.8) yang kini telah dilengkapi dengan sistem verifikasi, enkripsi, dan keamanan yang lebih baik.
Update ini memastikan tidak ada lagi aplikasi berbahaya yang bisa disusupkan ke perangkat konsumen. Selain itu, mereka juga meningkatkan sistem keamanan pada arsitektur software server-to-end-user untuk mencegah serangan serupa.
“Asus telah menyediakan aplikasi khusus untuk memeriksa perangkat secara online, sehingga pengguna bisa mengetahui apakah perangkatnya terinfeksi oleh aplikasi berbahaya atau tidak,” kata Jimmy.
{Baca juga: Asus Kuasai 60% Pasar Laptop Gaming Indonesia}
Asus telah menyediakan aplikasi khusus untuk memeriksa perangkat secara online, sehingga pengguna bisa mengetahui apakah perangkatnya terinfeksi oleh aplikasi berbahaya atau tidak.
Pabrikan asal Taiwan ini menyarankan setiap pengguna untuk memeriksa perangkatnya dengan cara mengunduh aplikasi tersebut melalui URL ini untuk memeriksa apakah perangkat Anda terinfeksi atau tidak. [NM/HBS]