YouTube Izinkan Komentar di Video Anak, tapi…

Telset.id, Jakarta – YouTube baru saja mengumumkan aturan baru, yakni akan menonaktifkan komentar di hampir semua video anak di bawah 18 tahun. Aturan ini dibuat sebagai upaya melindungi anak-anak dan keluarga dengan lebih baik.

Seperti diketahui sebelumnya, beberapa merek berhenti beriklan di YouTube setelah mengetahui bahwa para pelaku pedofilia meninggalkan komentar cabul pada video anak-anak.

Awalnya, YouTube hanya menonaktifkan komentar pada video yang menarik komentar para predator pedofil dan cabul. Namun, sekarang YouTube lebih ketat membuat aturan dengan menonaktifkan komentar di hampir semua video anak di bawah umur secara default.

Dikatakan, perubahan akan mulai berlaku dalam beberapa bulan ke depan. Langkah ini kemungkinan akan mencakup video yang menampilkan balita yang diunggah oleh orangtua, serta film pendek yang menampilkan anak-anak oleh bintang YouTube yang sudah terkenal.

{Baca juga: YouTube akan Nonaktifkan Komentar di Video Anak-anak}

Komentar pada video anak-anak yang lebih tua atau remaja tidak dinonaktifkan, kecuali jika video yang cenderung dapat menarik perhatian predator. Misalnya, video seorang remaja yang melakukan senam.

Kepada BBC, YouTube mengatakan, bahwa mereka akan menggunakan algoritma untuk mendeteksi video mana yang berisi anak-anak. Lalu, kapan komentar akan diizinkan?

Sebagian pembuat konten YouTube akan diizinkan untuk mengaktifkan komentar pada video yang menampilkan anak-anak.

YouTube hanya mengizinkan kolom komentar di channel yang telah menjadi Youtuber. Misalnya, seperti vlogger keluarga atau bintang YouTube yang sudah terkenal.

Namun, mereka juga akan diminta untuk secara aktif memoderasi komentar mereka dan menunjukkan bahwa video mereka berisiko rendah untuk menarik komentar predator.

YouTube mengatakan telah mengembangkan sistem yang lebih baik dalam mendeteksi komentar predator pedofilia dan menghapusnya.

Sebelumnya, layanan berbagi video ini mengatakan akan menghentikan pembuat konten untuk mendapatkan pendapatan iklan, jika pedofil meninggalkan komentar eksplisit pada video mereka. Tetapi kini tampaknya tidak lagi diperlukan.

{Baca juga: Hati-hati! Ada Video Bunuh Diri di YouTube Kids}

Selain memperbarui kebijakan mengenai komentar, YouTube mengatakan telah menghentikan beberapa channel yang “membahayakan” anak-anak.

Larangan itu mencakup beberapa channel yang menambahkan konten mengejutkan di tengah kartun anak-anak. Misalnya, FilthyFrankClips yang telah merilis sebuah video yang mengajarkan bunuh diri kepada anak-anak

“Tidak ada yang lebih penting bagi kami selain memastikan keamanan anak-anak muda di platform,” kata kepala eksekutif YouTube Susan Wojcicki, melalui Twitter.

Aplikasi YouTube untuk anak-anak, YouTube Kids juga dikritik lantaran menggunakan algoritma untuk mengkurasi konten. Video yang tidak pantas berulang kali masih ditemukan di layanan.

Komentar yang ditinggalkan oleh penggemar di video YouTube membantu algoritma platform memutuskan video mana yang akan ditayangkan dan merekomendasikan kepada pemirsa.

Para pembuat video menyatakan keprihatinannya karena dipaksa untuk menonaktifkan komentar di video. Padahal, komentar mereka akan mempengaruhi pertumbuhan saluran mereka.

Meskipun ada kebijakan baru, komentar akan tetap menjadi bagian dari algoritma rekomendasi.

“Kami memahami bahwa komentar adalah cara penting pembuat konten membangun dan terhubung dengan pemirsa mereka,” kata YouTube dalam sebuah pernyataan.

Menurut perusahaan, itu adalah hal benar yang harus dilakukan guna melindungi komunitas YouTube.

Andy Burrows dari badan amal perlindungan anak, NSPCC, mengatakan pengumuman penutupan kolomn komentar merupakan langkah penting.

{Baca juga: Tegas! YouTube Hapus 400 Channel Terkait Video Eksploitasi Anak}

“Kami tahu bahwa para predator memutar video YouTube untuk kepuasan seksual mereka sendiri, menggunakannya untuk menghubungi peredator lain dan menggunakan bagian komentar sebagai tempat berbagi link website gambar pelecehan anak,” katanya.

Meski YouTube telah menyadari kesalahannya, namun ia mengumbai agar regulator hukum independen memaksa jejaring sosial untuk mengikuti aturan atau menghadapi konsekuensi berat. [BA/HBS]

Sumber: BBC

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI