Epic Games dkk Tarik Iklan dari YouTube, Ada Apa?

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Perusahaan raksasa makanan Nestle, Epic Games, dan sejumlah perusahaan besar lainnya, memutuskan untuk menarik iklan mereka dari YouTube. Penyebabnya, iklan YouTube ditampilkan di konten video ofensif.

Keputusan berbagai perusahaan besar tersebut juga muncul, setelah adanya tuduhan dari seorang vlogger yang menuduh YouTube telah gagal mencegah atau menghentikan lingkaran akun pedofil.

Vlogger bernama Matt Watson ini memperlihatkan sebuah video yang diposting di YouTube yang telah ditonton hampir dua juta kali.

{Baca juga: Raup Rp 33,7 Triliun, Fortnite Kuasai Industri Game 2018}

Dia menjelaskan, video itu tidak bersifat seksual, namun para komentator yang kemungkinan adalah para pedofil telah menandai saat para gadis ini muncul dalam posisi yang “membahayakan”, misalnya seperti melakukan senam atau berpose di depan cermin.

Akun yang berkomentar tidak senonoh ini juga kerap meninggalkan jejak link video yang menggambarkan anak-anak sedang memamerkan bagian tubuh mereka.

Dan parahnya, YouTube dengan alogaritma rekomendasinya membuat para pedofil semakin mudah menemukan video yang menampilkan anak gadis di bawah umur.

{Baca juga: Spotify Bakal Blokir Pengguna yang Pakai Ad Blocker}

Seorang juru bicara Nestle mengatakan, mereka telah memutuskan untuk menghentikan iklan di YouTube secara global, meskipun sampai sekarang permasalahan di YouTube masih diselidiki.

“Kami akan merevisi keputusan kami setelah menyelesaikan langkah-langkah saat ini diambil, untuk memastikan standar iklan Nestlé terpenuhi,” katanya.

Selain Nestle, Epic Games, pembuat game Fortnite, juga mengatakan telah menghentikan iklan di platform ini.

{Baca juga: Pengguna Geram, Banyak Selebriti Iklankan Obat Diet di Instagram}

“Melalui agen periklanan kami, kami telah menghubungi YouTube agar segera mengambil tindakan untuk menghilangkan jenis konten ini dari layanan mereka,” tegas juru bicara Epic Games.

Disney dan perusahaan makanan Jerman, Dr. Oetker juga mengambil tindakan serupa. Melansir dari BBC, Sabtu (23/02/2019), Bloomberg pertama kali melaporkan berita tersebut.

Sementara itu, menanggapi tuduhan tersebut, YouTube mengaku telah menonaktifkan komentar pada puluhan juta video, dan menghapus akun dan saluran yang terkait.

{Baca juga: Duh! 9 Juta Pengguna Terkecoh Aplikasi Android Palsu}

“Konten apa pun, termasuk komentar  yang membahayakan anak di bawah umur adalah menjijikkan dan kami memiliki kebijakan yang jelas melarang ini di YouTube,” jelas perwakilan dari YouTube.

“Masih banyak yang harus dilakukan, dan kami terus bekerja untuk meningkatkan dan menemukan pelaku pelecehan lebih cepat,” tambah perusahaan itu. (BA/FHP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI