Telset.id, Jakarta – Tesla lagi-lagi melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Pada gelombang kedua kali ini, ada sekitar 150 karyawan yang diberhentikan oleh Tesla dari sebuah tim yang terdiri atas 230 orang pada Januari 2019 lalu.
Seperti dikutip Telset.id dari Reuters, Minggu (10/2/2019), para karyawan terkena PHK lantaran Tesla minim permintaan mobil model terbaru yang berharga cukup mahal. Mau tak mau, perusahaan harus melakukan efisiensi.
Karyawan yang terkena PHK bermarkas di Las Vegas dan memiliki tugas mengirim mobil kepada pembeli di Amerika Serikat dan Kanada. Aksi tersebut diyakini memicu kekhawatiran investor bahwa permintaan Tesla Model 3S di AS berkurang.
Hal itu memang terkesan ironis. Sebab, otoritas Paman Sam telah mengeluarkan kebijakan keringanan pajak cukup besar untuk konsumen pada tahun lalu. Namun, harga mobil Tesla yang terlalu mahal menjadi kendala bagi konsumen.
Tesla sendiri menyatakan akan memfokuskan bisnis untuk memasok mobil ke pasar Eropa dan China pada kuartal pertama 2019. “Tidak ada cukup pengiriman. Tesla tidak perlu tim karena tidak banyak mobil yang dipesan,” ujar karyawan yang kena PHK.
{Baca juga: Demi Mobil Listrik, Tesla Siap PHK 7 Persen Karyawan}
Pengiriman mobil Tesla Model 3S merupakan prioritas perusahaan pada paruh kedua 2018. Pasalnya, perusahaan melihat peluang seksi berupa manfaat penuh dari kredit sebesar USD 7.500 sebelum dipotong pajak pada akhir tahun lalu.
Tesla menolak berkomentar terkait pengurangan pekerja di tim pengiriman. Perusahaan masih memiliki sejumlah tenaga pengantar ke lokasi lain. Namun, investor mempertanyakan tingkat permintaan untuk Tesla Model 3 yang tersisa. [SN/HBS]
Sumber: Reuters