3 Mitos Baterai Ponsel yang Selalu Dibahas, Faktanya?

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Masalah pada baterai ponsel merupakan isu yang kerap dibahas. Setiap kali perusahaan pembuat ponsel, seperti Apple atau Samsung mengeluarkan produk baru, mereka akan selalu mengklaim masa pakai baterai yang lebih baik dari sebelumnya. Sebegitu pentingnya baterai, hingga banyak mitos baterai yang sering kita dengar.

Ya, banyak pabrikan ponsel akan mengklaim Anda bisa mendapatkan lebih banyak waktu penggunaan ponsel karena telah menyematkan teknologi baterai yang canggih, yang membuatnya lebih awet.

Bahkan daya tahan baterai kini menjadi salah satu fitur yang diperhatikan oleh pengulas teknologi di sejumlah media – termasuk Telset.id salah satunya – yang melakukan serangkaian tes untuk mengetaui seberapa kuat daya tahan baterainya.

Saat ini, mayoritas smartphone, tablet, dan semua gadget elektronik keluaran terbaru sudah menggunakan baterai lithium-ion yang mengandung anoda, katoda, dan elektrolit kimia.

Ketika gadget sedang digunakan, muatan listrik dialirkan dari katoda positif melalui elektrolit dan tertarik ke anoda sebelum mengalir ke berbagai komponen. Ketika Anda mengisi daya, proses ini akan terbalik.

Namun, terlepas dari seberapa besar baterai ponsel Anda atau seberapa baru perangkat yang digunakan, masih tetap ada beberapa mitos seputar baterai yang dipercaya oleh sebagian besar pengguna gadget.

Nah, berikut ini adah tiga mitos seputar baterai yang cukup populer yang sering kita dengar di masyarakat penikmat gadget. Apakah mitor itu benar? Yuk, kita cari tahu faktanya:

1. Ngecas semalaman gak bagus buat baterai

Mitos yang pertama, mengisi baterai semalaman tidak baik untuk baterai ponsel. Mitos ini merupakan yang paling populer, dan banyak yang mempercayainya.

Banyak orang mengatakan, membiarkan ponsel tetap terhubung atau di-charge sepanjang malam akan membuat boros listrik dan juga mengurangi kualitas baterai. Tapi benarkah demikian? Mitos ini ternyata tidak benar.

Faktanya, baterai di dalam ponsel modern sudah diprogram untuk mati ketika muatan mencapai 100 persen atau 4,1 volt. Setelah mengisi pada tingkat itu, secara otomatis tidak ada listrik yang mengalir ke dalamnya.

Baca juga: Benarkah Radiasi Ponsel Bisa Berisiko Kanker?

Jadi, Anda tidak perlu khawatir, ketika mengisi ponsel sepanjang malam. Sebab, para pembuatnya sudah merancang untuk dilakukan seperti itu.

2. Baterai ponsel harus kosong sebelum diisi ulang

low battery

Mitos kedua yang banyak dipercaya adalah menunggu hingga baterai habis sebelum mencolokannya ke charger. Mitos kedua ini juga cukup populer di kalangan pengguna ponsel.

Faktanya, Anda sebenarnya tidak perlu harus menunggu ponsel sampai mati karena kehabisan daya baterai, sebelum mencolokannya ke charger. Justru, sebaiknya Anda mengisi daya perangkat sedikit demi sedikit sepanjang hari.

Para pakar teknologi dibidang baterai di Cadax nyarankan untuk menjaga isi daya baterai ponsel pada tingkat optimal, yakni 40 persen hingga 80 persen.

{Baca juga: 4 Mitos Pengisian Baterai yang Tak Sepenuhnya Benar}

Cadax adalah sebuah perusahaan yang menawarkan perangkat untuk menguji smartphone dan baterai, serta menjalankan website bernama Battery University, yang mengudukasi penggunaan baterai secara benar.

“Mirip dengan perangkat mekanis yang bisa aus lebih cepat akibat penggunaan yang berat, semakin besar penggunaan baterai atau depth of discharge (DoD) sebuah baterai, akan menentukan jumlah siklus baterai,” tulis situs Battery University.

Namun, situs ini juga merekomendasikan untuk membiarkan baterai ponsel turun ke 0 persen dan kemudian diisi ulang setiap tiga bulan sekali untuk membantu kalibrasi.

3. Suhu panas tidak pengaruhi baterai

suhu bateraiMitos ketiga, yang tidak kalah populer dengan dua mitos sebelumnya, yakni cuaca atau suhu panas tidak akan memengaruhi baterai ponsel.

Faktanya, panas merupakan masalah bagi baterai ponsel daripada pengisian daya yang berlebihan. Jika Anda meninggalkan ponsel di tempat yang terkena cahaya Matahari langsung, misalnya di dekat jendela, atau dashboard mobil, maka anda akan menemukan baterai lebih cepat habis.

{Baca juga: Awas! Cuaca Panas Bisa Bikin Baterai Ponsel Rusak}

Suhu pengoperasian smartphone menurut pedoman dari pabrikannya, sekitar 32 hingga 95 derajat fahrenheit, atau dalam celsius, itu sekitar 0-35 derajat. Jadi jangan letakkan ponsel Anda di tempat yang terkena paparan panas secara langsung. [BA/HBS]

Sumber: Metro.co.uk

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI