Telset.id, Jakarta – Facebook berencana untuk mengintegrasikan WhatsApp, Instagram, dan Messenger. Ketiga aplikasi tetap berfungsi sebagai aplikasi mandiri, namun digabungkan, sehingga obrolan dan pesan dapat dilakukan melalui ketiga aplikasi ini.
Mark Zuckerberg mengatakan proyek integrasi tersebut sebagai proyek pribadinya, dan itu akan berlangsung tahun depan. Semua pesan yang dikirim antara ketiga aplikasi akan dienkripsi sehingga hanya pengirim dan penerima yang dapat melihatnya.
“Kami sedang berupaya membuat lebih banyak produk perpesanan kami terenkripsi ujung-ke-ujung (end-to-end encrypted) dan mempertimbangkan cara untuk membuatnya lebih mudah menjangkau teman dan keluarga di seluruh jaringan,” kata Facebook dalam sebuah pernyataan.
“Ada banyak diskusi dan debat saat kami memulai proses panjang untuk mencari tahu semua detail, tentang bagaimana ini akan bekerja. Integrasi dapat menjadi perubahan besar bagi pengguna,” katanya.
Saat ini, WhatsApp hanya memerlukan nomor telepon untuk membuat akun, sedangkan Facebook mengharuskan pengguna untuk menggunakan identitas asli mereka. Belum diketahui apakah WhatsApp aka meminta pengguna untuk menyerahkan lebih banyak informasi pribadi.
{Baca juga: Pengguna Bakal Bisa Kirim Pesan Suara via Instagram}
Namun, tampaknya rencana integrasi tersebut membuat kesal para pendiri aplikasi pesan instan ini.
Salah satu pendiri WhatsApp, Brian Acton, baru-baru ini mengungkapkan alasan dia keluar dari Facebook dan mengungkapkan apa yang ia pelajari dari Mark Zuckerberg ketika bekerja dengannya. Facebook membeli Whatsapp dengan harga $ 19 miliar pada tahun 2014.
Acton dikabarkan berselisih dengan bos barunya tentang arah atau rencana yang harus dikembangkan oleh aplikasi perpesanan. Dalam sebuah wawancara dengan Forbes, Acton mengungkapkan, ketidaksepakatan dengan Zuck dan chief operating officer, Sheryl Sandberg tentang bagaimana menghasilkan uang dari layanan pesan, sebelum dia akhirnya meninggalkan perusahaan.
Pemilik raksasa jejaring sosial ini, diduga tertarik untuk menampilkan iklan pada pengguna Whatsapp. Sementara, Acton, ingin fokus membuat enkripsi tangguh yang akan mencegah pengambilan atau penyalahhunaan data pengguna.
Hingga akhirnya, perselisihan antara keduanya memuncak dan Acton memutuskan untuk berhenti bekerja dari Facebook, pada November 2017.
“Pada akhirnya, saya menjual perusahaan saya. Saya menjual privasi pengguna saya untuk keuntungan yang lebih besar. Saya membuat pilihan dan kompromi. Dan saya hidup dengan itu setiap hari,” ujarnya.
Meskipun Acton mengatakan Zuck bukan orang jahat dan merupakan tim bisnis yang baik, namun ada sejumlah praktik bisnis, prinsip, dan etika, serta kebijakan yang tidak harus dia setujui.
Dia mengaku, pertemuan terakhirnya dengan miliarder itu sangat canggung.
“Dia seolah ingin mengatakan seperti, ini mungkin terakhir kali kamu berbicara denganku,” tambah Acton.
Salah satu pendiri Whatsapp ini mengatakan, bahwa Zuck adalah orang yang dia tidak dapat dipercaya. “Saya tidak bisa memberi tahu Anda banyak tentang orang itu,” tambahnya.
{Baca juga: 10 Foto dengan Like Terbanyak di Instagram, Nomor 6 Mengejutkan!}
Pada bulan Maret, Acton menyatakan dukungannya untuk kampanye anti-Facebook di tengah meningkatnya kemarahan atas hubungan raksasa media sosial dengan perusahaan data Inggris yang kontroversial, Cambridge Analytica.
“Sudah saatnya. #DeleteFacebook,” tulisnya di akun twitternya.
Awal minggu ini, para pendiri Instagram, Kevin Systrom (chief executive) dan Mike Krieger (chief technical officer), juga keluar dari Facebook. Mereka akan segera meninggalkan perusahaan dalam beberapa minggu ke depan.
Sumber: metro.co.uk