Telset.id, Jakarta – Google mengumumkan proyek energi tenaga surya di Taiwan pada Selasa (22/1/2019) lalu. Mega proyek itu akan memasok tenaga listrik untuk data center Google di negara tersebut.
Proyek itu adalah hasil negoisasi berbulan-bulan antara Google dengan pemerintah dan perusahaan lokal Taiwan. Pemerintah Taiwan belum lama ini memang mengubah regulasi terkait listrik.
Menurut laporan 9to5google, dengan kebijakan pemerintah Taiwan mengubah regulasi listrik, perusahaan non-utilitas memungkinkan untuk langsung membeli energi terbarukan.
Hal tersebut otomatis akan menjadikan Google sebagai perusahaan non-utilitas pertama yang membeli energi terbarukan di Taiwan. Google menggandeng pihak lain dalam proyek itu.
{Baca juga: Google Diminta Jelaskan Proyek Mesin Pencari di China}
Bekerja sama dengan Diode dan New Green, Google membuat pembangkit listrik tenaga surya 10-megawatt di Tainan City, Taiwan. Proyek berada 100 kilometer di selatan data center Google.
Nantinya, proyek akan terhubung ke sistem listrik daerah yang sama. Dengan proyek itu, Google akan bisa mendapatkan harga listrik pasti di Taiwan serta kian bisa merealisasikan visi memasok data.
Saat ini, Google menjadi perusahaan yang membeli energi terbarukan terbanyak di dunia. Mereka menandatangani lebih dari 30 perjanjian pembangkit listrik tenaga surya dan tenaga angin di AS.
{Baca juga: Google Terbangkan Drone Sebar Internet 5G}
Google juga menandatangani perjanjian pembangkit listrik tenaga surya dan tenaga angin di Eropa. Nantinya, proyek pembangkit listrik terbarukan Google di Taiwan adalah yang pertama di Asia. [BA/HBS]
Sumber: 9to5google