China Berhasil Daratkan Pesawat di “Sisi Gelap Bulan”

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – China menjadi negara pertama yang mendaratkan pesawat luar angkasa di sisi gelap bulan. Pesawat yang telah diluncurkan sejak awal Desember itu berhasil mendarat di sisi gelap bulan yang selalu membelakangi bumi.

Menurut laporan dari China Global Television Network America, seperti dikutip Telset.id dari The Verge, Kamis (03/01/2019), keberhasilan tersebut otomatis menempatkan negara berjuluk Negeri Tirai Bambu itu ke kategori elit untuk pencapaian ke luar angkasa.

Pendaratan ke sisi jauh nan gelap dari bulan itu juga merupakan bagian dari misi Chang’e-4 China. Selain itu, ini juga merupakan salah satu dari serangkaian misi yang direncanakan untuk menjelajahi permukaan bulan.

Sebelumnya, China telah mengirim pendarat dan penjelajah ke Bulan di misi Chang’e-3 dan menjadikannya sebagai negara ketiga yang pernah mendarat dengan sempurna di permukaan bulan.

{Baca juga: Saingi SpaceX, Perusahaan China Luncurkan Roket ke Bulan}

Mendaratkan pesawat luar angkasa ke sisi jauh bulan adalah hal yang sebelumnya sulit untuk dilakukan. Sebab, tidak ada yang pernah bisa mendarat ke sisi tersebut sebelumnya, karena sangat sulit untuk berkomunikasi dengan robot di sisi bulan yang tidak bisa dilihat oleh manusia.

Tanpa garis pandang langsung dengan bumi, tidak ada cara sederhana untuk mendapatkan sinyal radio ke pesawat ruang angkasa di sisi jauh bulan tersebut. Akan tetapi China telah mengantisipasi resikonya.

Pada bulan Mei, mereka meluncurkan satelit dan ditempatkan di dekat bulan. Tujuannya untuk menyediakan relay atau perangkat komunikasi antara pesawat ruang angkasa Chang’e-4 dengan bumi.

{Baca juga: 9 Perusahaan Ikut Tender NASA untuk Misi ke Bulan}

Dari sisi gelap tersebut, China akan mendapatkan pemandangan premium di cekungan Kutub Selatan-Aitken yaitu wilayah permukaan bulan yang ingin dieksplorasi oleh banyak ilmuwan.

Cekungan yang lebarnya diperkiraan 1.550 mil ini secara teoritis merupakan kawah super tua yang tercipta ketika batu besar menghantam bulan miliaran tahun yang lalu.

Melalui penelitian di kawah tersebut dapat membantu kita untuk tahu kapan peristiwa itu terjadi dan memberi petunjuk seperti apa lingkungan tata surya saat itu.

{Baca juga: Cina Gagal Luncurkan Pesawat Antariksa ke Orbit}

Chang’e-4 mungkin tidak dapat mengetahui usia secara tepat dari cekungan Kutub Selatan-Aitken, tetapi dengan berbagai instrumen sains yang ada mereka bisa memberikan informasi lebih banyak tentang bagian misterius Bulan disana.

Lewat Lander, mereka akan berada di objek tersebut untuk mempelajari tentang komposisi dan struktur batuan di cekungan tersebut. Para pendarat atau astronot akan fokus pada langit untuk mengumpulkan data bagi para astronom di bumi. (NM/FHP)

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI