Penduduk di Pulau Terpencil Ini Gunakan Drone untuk Kirim Barang

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Mulai tahun depan, penduduk di pulau terpencil First Nation di Ontario Utara akan mulai menerima pengiriman barang menggunakan drone. Moose Cree First Nation telah menandatangani kesepakatan komersial senilai £ 1,5 juta atau sekitar Rp 27,7 miliar dengan perusahaan pengiriman pesawat tanpa awak.

Perusahaan ini akan melayani jasa pengiriman persediaan, obat-obatan, makanan, dan surat-surat penting dari pusat Kota Moosonee.

Selama ini, untuk mencapai Pulau Moose Factory, hanya dapat diakses dengan perahu di musim panas, dan helikoter, karen jalan tertutup es pada saat musim dingin.

Layanan pengiriman drone akan dimulai pada musim semi berikutnya, setelah dilakukan satu tahun perencanaan. Drone ini dapat membawa muatan maksimum 5 kg untuk perjalanan sekitar 10 menit melintasi Sungai Moose, dimana tidak ada jembatan yang menghubungkan pulau dari kota terdekat.

“Ini bisa menjadi tantangan transportasi barang, terutama selama tahun ini, ketika sungai membeku,” kata juru bicara Moose Cree First Nation, Paul Chakasim, kepada BBC.

{Baca juga: 2019, Alphabet Uji Kirim Barang Pakai Drone}

“Ini merupakan upaya untuk melayani masyarakat yang kekurangan infrastruktur, di mana barang-barang pokok sangat sulit diperoleh, dan ketika anda dapat memperolehnya, itu sangat, sangat mahal,” kepala Drone Delivery Canada (DDC) Tony Di Benedetto, kepada penyiar CBC Kanada.

Direktur Pengembangan Ekonomi Moose Cree First Nation, Stan Kapashesit, kepada BBC mengatakan, layanan ini dirancang selain untuk memudahkan pengiriman, juga untuk membuka lapangan pekerjaan.

“Ini dirancang agar pengiriman menjadi terjangkau dan cepat, dan juga bagian dari tujuannya adalah menciptakan lapangan kerja untuk anggota komunitas kami,” katanya.

Baca juga: Alibaba Buka Jasa Antar Makanan Pakai Drone

Selain mengirim barang, drone juga dapat membantu memantau perubahan musiman, katanya. “Akan sangat ideal untuk menggunakan pesawat tak berawak untuk memantau perputaran sungai di musim semi, karena ketika kita menyewa helikopter, harganya bisa sangat mahal setiap jam,” imbuhnya.

Kapashesit berharap teknologi drone juga akan membantu mereka untuk menciptakan “transportasi di langit” yang pertama. Menghubungkan populasi di pulau mereka yang berjumlah sekitar 5000 orang

“Kemungkinannya terbuka sekarang,” katanya. [BA/HBS]

Sumber: BBC

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI