Telset.id, Jakarta – Mantan Direktur Nissan, Carlos Ghosn, kabarnya menyangkal seluruh tuduhan soal konspirasi untuk menyembunyikan kenaikan gaji dari pemerintah Jepang. Ia ngotot ketentuan itu sudah sesuai kesepakatan dan sepengetahuan direksi Nissan.
Dikutip Telset.id dari Reuters, Minggu (25/11/2018), kabar tersebut disampaikan oleh seorang sumber yang dikontak oleh televisi nasional Jepang, NHK.
Menurut sumber tersebut, Ghosn beralasan dia tidak pernah berniat menyembunyikan kenaikan gaji untuk penggelapan pajak yang dituduhkan kepadanya.
Sumber itu menyatakan, seorang petinggi Nissan yang turut dibekuk bersama Ghosn, yakni Greg Kelly, ikut memberi pembelaan. Menurutnya, seluruh pembicaraan tentang permintaan kenaikan gaji dan segala macam tunjangan Ghosn sudah diketahui dewan direksi.
Nissan sudah mencopot Ghosn dan Kelly dari jabatan masing-masing. Menurut sumber, Nissan sekarang sedang ancang-ancang memilih direktur baru dalam satu atau dua bulan mendatang. Konon, kandidatnya harus sudah bisa diketahui sebelum rapat pada 20 Desember 2018.
Kejaksaan Jepang menuduh Carlos Ghosn dan Kelly berkonspirasi untuk menyembunyikan kenaikan gaji hingga USD 88 juta, antara Juni 2011 dan Juni 2015, saat bekerja di Nissan. Di samping itu, Ghosn juga diduga terlibat sejumlah konflik dengan beberapa pihak.
Wakil Jaksa Agung Jepang, Shin Kukimoto, mengatakan, kasus Ghosn adalah satu jenis kejahatan paling serius di bawah Undang-Undang Instrumen Keuangan Jepang. Ghosn pun terancam dihukum 10 tahun penjara. Ghosn dan Kelly masih ditahan oleh otoritas Jepang.
Meski memecat Ghosn dan Kelly, dewan direksi Nissan menegaskan tidak ingin merusak kerja sama dengan Renault dan Mitsubishi. Dewan Direksi Mitsubishi Motors dilaporkan akan bertemu pada Senin (26/11/2018), untuk membahas masa depan Ghosn di perusahaan. [SN/HBS]
Sumber: Reuters