Telset.id, Jakarta – Setelah delapan tahun absen, NASA tampaknya sudah siap untuk kembali mengirimkan manusia ke luar angkasa. 7 Januari 2019 disebut-sebut akan menjadi hari dimana badan penerbangan dan antariksa milik Amerika Serikat itu melakukan uji penerbangan dengan pesawat antariksa SpaceX Crew Dragon.
Pesawat Crew Dragon, yang bisa diisi tiga orang astronot, akan diluncurkan tanpa awak pada uji tahap pertama. Pengujian sistem darurat (in-flight abort test) akan dilaksanakan beberapa bulan sebelum penerbangan berawak di bulan Juni, jika semuanya berjalan sesuai rencana.
Dilansir Telset.id dari CNET, Jumat (23/11/2018), awal bulan ini astronot NASA Bob Behnken dan Doug Hurley telah mengenakan pakaian luar angkasa SpaceX dan mempelajari bagian luar dan dalam pesawat Crew Dragon. Keduanya merupakan astronot pertama yang akan menguji pesawat antariksa tersebut.
Peluncuran akan dilaksanakan di Pusat Antariksa Kennedy milik NASA di Florida, dengan tujuan agar NASA bisa mendapatkan data kinerja dari dua pesawat antariksa SpaceX: roket peluncur Falcon 9 dan Crew Dragon. Data tersebut memungkinkan NASA untuk menyatakan bahwa sistem transportasi itu siap untuk membawa astronot dari Bumi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
NASA juga akan menguji pesawat antariksa milik Boeing dan roket-roket tanpa awak pada tes penerbangan orbit (Orbital Flight) bulan Maret mendatang. Sementara itu, uji penerbangan berawak dijadwalkan untuk bulan Agustus 2019.
Program Kru Komersial (Commercial Crew Program), yang merupakan program kerjasama NASA dengan rekan-rekan industri kedirgantaraan swasta yang digunakan untuk mengirimkan manusia ke luar angkasa, telah mengajukan kontrak kepada SpaceX milik Elon Musk dan Boeing di tahun 2014.
Tanggal-tanggal peluncuran adalah bagian dari rencana NASA untuk secara konsisten memperbarui rancangan-rancangan ketika penerbangan perdana semakin dekat.
Sejak pensiun dari program pesawat ulang-alik di tahun 2011, astronot-astronot NASA telah menumpang pada roket Rusia Soyuz menuju ISS. Pada misi terbaru MS-10 yang membawa astronot NASA Nick Hague dan kosmonaut Rusia Alexey Ovchinin, keduanya harus melakukan pendaratan darurat setelah roket peluncur mengalami proses pemisahan yang tidak normal. [AU/IF]