Telset.id, Jakarta- Sebuah perusahaan keamanan digital memperkirakan, peretas akan membuat kekacauan di seluruh dunia pada 2019, dengan menyerang fondasi internet.
Dalam laporan tahunannya, WatchGuard Technology menyebutkan, sabotase cyber dapat ‘melumpuhkan internet’ dengan cara menargetkan infrastruktur penting.
Para peneliti mengatakan serangan peretas ini bisa dilakukan oleh hacktivist atau bahkan bisa dilakukan oleh negara. Meski tidak menyebut nama negaranya, namun diduga akan meluncurkan ‘blitzkrieg digital’ ini.
Penyerang dapat menggunakan distributed denial of service (DDoS) untuk menyerang perusahaan besar yang menyediakan ‘layanan internet penting’. Serangan DDoS akan membanjiri target dengan banyak trafic Internet hingga runtuh (down).
Efek dari serangan ini bisa sangat parah, mengakibatkan setiap website dengan alamat .com lumpuh sekaligus. Serangan ini juga dapat menghentikan miliaran orang untuk mengakses Google, Apple, Amazon, Facebook, Twitter, dan layanan lain yang menggerakkan dunia modern.
“Internet sendiri sudah siap untuk diambil alih oleh seseorang dengan kemampuan DDoS, beberapa poin penting di internet,” tulis WatchGuard dalam laporannya.
“Dengan serangan negara dan hacktivisme yang semakin meningkat baru-baru ini, kita bisa melihat para penyerang cyber dapat menjatuhkan internet pada tahun 2019,” tambahnya.
Kemampuan peretas pernah “didemonstrasikan” pada tahun 2016 saat serangan DDoS terhadap Dyn, sebuah perusahaan hosting DNS yang menyediakan layanan yang menautkan nama domain website ke alamat IP mereka. Website yang dijalankan Dyn termasuk di antaranya Twitter, Reddit dan Amazon.
Watch Guard mengklaim 99,9 persen dari ‘autonomous systems’ internet saat ini terbuka lebar untuk diambil alih tanpa izin atau diserang. Autonomous systems adalah kumpulan jaringan yang dikelola oleh organisasi besar.
“Industri sudah melihat dampak serangan terhadap bagian penting dari infrastruktur internet ketika serangan DDoS terhadap penyedia hosting DNS, Dyn, melumpuhkan banyak website populer,” tambah perusahaan keamanan.
Sementara itu, ahli keamanan Bruce Schneier mencatat bahwa peretas sedang menyelidiki dan mengincar potensi kelemahan dari beberapa perusahaan (tidak disebutkan namanya) yang menyediakan layanan internet penting.
“Serangan DDoS sebesar ini terhadap registrar utama seperti Verisign dapat menghapus seluruh domain level teratas (bit terakhir dari alamat web, seperti .com atau co.uk) senilai situs web. Bayangkan dampaknya jika setiap alamat .com tidak lagi dapat diakses,” tambahnya. [BA/HBS]
Sumber: Metro