Hati-hati! Sering Upload Foto Selfie Bisa Ubah Kepribadian

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Sebuah penelitian mengungkapkan, bahwa sering unggah foto selfie ke media sosial bisa berdampak pada perubahan kepribadian menjadi narsisme.

Dilansir Telset.id dari Independent, Senin (12/11/2018), peneliti psikologi dari Universitas Swansea dan Universitas Milan telah mempelajari perubahan kepribadian dari 74 orang peserta yang berusia 18 hingga 34 tahun.

Para peneliti ini menilai tingkat penggunaan media sosial peserta selama 4 bulan. Selama itu, hampir dua pertiga peserta menggunakan media sosial untuk mengunggah foto selfie mereka.

Dari sana, peneliti melihat terjadinya peningkatan kepribadian narsisme, berupa karakter dengan sifat pamer yang tinggi, rasa egois, dan kecenderungan mengeksploitasi orang lain demi urusan narsis mereka.

Selain itu, dari 74 peserta yang ikut, hanya satu yang menggunakan media sosial selama 3 jam sehari. Sedangkan sisanya, para peserta menggunakan media sosial selama 8 jam sehari.

Berdasarkan kategori media sosial, Facebook menjadi pilihan terbanyak dari peserta studi. Facebook digunakan oleh 60 persen peserta, disusul oleh Instagram yang digunakan oleh 25 persen peserta, kemudian Twitter dengan 13 persen, dan sisanya menggunakan Snapchat.

Professor Phil Reed dari Departemen Psikologi Universitas Swansea mengatakan, walaupun Facebook menjadi favorit masyarakat, tetapi bukan berarti media sosial tersebut menjadi faktor tunggal yang menyebabkan kepribadian mereka meningkat menjadi narsisme.

“Tetapi sampai penelitian ini diterbitkan tidak diketahui apakah narsis yang menggunakan media sosial ini (Facebook) lebih banyak atau apakah penggunaan platform tersebut dapat dikaitkan dengan pertumbuhan perilaku narsisme,” ucap Phil.

Meski demikian, Phil tetap mengakui bahwa penggunaan media sosial seperti Facebook secara berlebihan, dapat membuat orang semakin narsis. Jika tidak segera ditanggulangi, maka berdampak pada pola psikis dan komunikasi pengguna tersebut.

“Bahwa penggunaan media sosial yang dominan bagi para peserta adalah visual, terutama melalui Facebook, menunjukkan pertumbuhan masalah kepribadian ini dapat dilihat semakin sering, kecuali kita mengenali bahaya dalam bentuk komunikasi ini,” jelasnya.

“Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keduanya terjadi, tetapi menunjukan bahwa memposting swafoto dapat meningkatkan narsisisme. Mengambil sampel kami sebagai wakil dari populasi, maka ini berarti sekitar 20 persen orang mungkin berisiko mengembangkan sifat narsistik akibat penggunaan media sosial visual yang berlebihan,” pungkasnya. (NM/FHP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI