Telset.id, Jakarta – Kelompok hacker Lazarus yang diduga terkait pemerintah Korea Utara menggunakan malware Trojan untuk mencuri uang puluhan juta dolar Amerika Serikat (AS) dari mesin ATM di Asia dan Afrika. Informasi ini berdasarkan laporan perusahaan keamanan siber Symantec
Seperti dikutip oleh Telset.id dari The Verge, Jumat (9/11/2018), malware yang digunakan oleh para hacker Lazarus tersebut bernama Trojan.Fastcash.
Grup hacker yang namanya sudah cukup dikenal “ganas” ini menggunakan malware Trojan untuk menginfeksi server yang mengendalikan ATM. Mereka pun jadi leluasa dalam mengendalikan sistem ATM.
Menurut Tim Darurat Komputer dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, serangan serupa pernah terjadi pada akhir 2016. Kelompok hacker tersebut bertanggung jawab menganalisa dan meminimalisasi ancaman siber.
Pada 2017, terjadi serangan yang membuat si penyerang mengambil uang dari banyak ATM di 30 negara berbeda secara bersamaan. Pada tahun ini, terjadi serangan lain yang menyasar uang dari ATM di 23 negara.
Symantec menyebut, setiap serangan FastCash menyasar server yang menggunakan sistem operasi AIX yang tidak lagi mendapatkan dukungan pembaruan. Symantec menduga para hacker bekerja hanya demi uang.
Dengan kata lain, dugaan bahwa mereka beroperasi atas permintaan pemerintah Korea Utara tidak terbukti. Sekadar informasi, hacker Lazarus dikenal setelah meretas Sony pada 2014, yang berujung kepada kebocoran film The Interview. [SN/HBS]
Sumber: The Verge