Telset.id, Jakarta – Sejumlah akun Twitter terverifikasi alias memiliki centang biru dikabarkan mengalami pembajakan. Akun-akun tersebut diubah agar mirip akun milik CEO Tesla sekaligus SpaceX, Elon Musk. Akibatnya, para peretas dilaporkan berhasil mengumpulkan uang dari hasil penipuan hampir USD 158 ribu atau sekitar Rp2,3 miliar.
Mereka menipu dengan cara mencuit scam alias pesan tipuan bernada menjanjikan.
Dalam cuitan di Twitter, akun-akun palsu yang mengatasnamakan Elon Musk berjanji memberi hadiah besar kepada para pengguna Bitcoin dengan cara mengikuti tautan yang sudah disediakan oleh scammer.
“Saya akan memberi 10.000 Bitcoin kepada semua komunitas,” cuitnya, Senin (5/11/2018), seperti dikutip Telset.id dari Business Insider, Selasa (6/11/2018).
Lalu, bagaimana para pengikut bisa tertipu Elon Musk palsu?
Untuk bisa mendapatkan hadiah, para pengguna yang memiliki Bitcoin harus menyumbang 0,1 Bitcoin atau Rp9,8 juta hingga 1 Bitcoin atau Rp94,8 juta ke dompet cryptocurrency yang ditautkan serta lewat kode QR.
Sebagai imbalan, pengguna akan menerima kembali 1-10 Bitcoin atau Rp94,8 juta sampai Rp948,4 juta dari sumbangan itu. Supaya tampak lebih meyakinkan, para peretas mengubah foto dan nama menjadi Elon Musk.
Meski demikian, mereka tak bisa mengubah nama akun Twitter tersebut. Mereka juga cukup cerdik mengambil beberapa cuitan Elon Musk di akun yang dibajak agar tampak seperti akun asli. Mereka kemudian menduplikasi identitas, dengan tujuann tidak terdeteksi oleh Twitter. Mereka mengubah karakter huruf “L” di nama “Elon”. Sekilas, tak ada pengguna yang menyadarinya.
Satu akun yang diretas adalah Pathe UK, politisi AS Frank Pallone Jr. Ia juga membenarkan tentang aksi kejahatan itu. Pathe UK mengaku telah mengambil alih akun Twitter dan menghapus cuitan palsu Elon Musk. [SN/IF]