Mata-mata China Curi Teknologi Perusahaan Penerbangan AS

Telset.id, Jakarta – Departemen Keadilan Amerika Serikat (AS) mengatakan, sekelompok mata-mata China telah meretas sistem perusahaan penerbangan dan mencuri teknologi rahasia selama bertahun-tahun.

Menurut laporan The Verge, Departemen Keadilan Amerika Serikat mengumumkan fakta tersebut bersamaan dengan tuduhan kepada 10 orang yang diduga mencuri informasi rahasia dari berbagai perusahaan.

Menurut Departemen Keadilan AS, para agen intelijen China berusaha mencuri teknologi untuk mesin turbofan yang digunakan di berbagai pesawat komersial. Operasi itu telah berjalan sejak 2010 hingga Mei 2015.

Satu target dari operasi mata-mata China adalah perusahaan dirgantara asal Prancis yang juga bekerja sama dengan perusahaan AS. Agen intelijen China diduga meretas perusahaan penerbangan Prancis, AS, dan Inggris.

Jaksa penuntut umum Departemen Keadilan Amerika Serikat AS mengatakan, para peretas menggunakan teknik seperti spear phishing dan malware untuk bisa mendapatkan akses ke informasi rahasia perusahaan.

Tuduhan itu adalah yang ketiga dari Departemen Keadilan AS kepada China. Dalam satu kasus, mereka menuduh seorang agen intelijen China mencoba untuk mencuri teknologi mesin rahasia di pesawat.

Sementara seorang anggota militer yang baru direkrut dituduh bekerja untuk badan intelijen China. Penyerangan yang dilakukan oleh peretas didukung oleh negara adalah ancaman untuk keamanan nasional negara.

Sebelumnya, Badan Intelijen Amerika Serikat (AS) dilaporkan sedang menyelidiki kemungkinan penyadapan terhadap iPhone milik Presiden AS, Donald Trump. Dikabarkan, iPhone Trump disadap oleh China, ketika Trump melakukan pembicaraan.

Hal ini, terbongkar dari laporan The New York Times pada Rabu (24/10) lalu. Intelijen AS mencurigai bahwa China akan menggunakan informasi penyadapan sebagai dasar dalam menentukan arah kebijakan pemerintah China saat ini.

Mereka akan memanfaatkan informasi hasil penyadapan untuk mencegah eskalasi perang dagang antara China dan Amerika, demi kebaikan pemerintah China itu sendiri.

Yang cukup mencengangkan, intelijen AS juga mengungkapkan bahwa Rusia melakukan hal yang sama kepada Trump. Namun, penyadapan tersebut tidak akan digunakan dalam menentukan arah kebijakan pemerintah Rusia. [BA/HBS]

Sumber: The Verge

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI