Orang Amerika Ganti Smartphone Tak Sampai 3 Tahun

Telset.id, Jakarta – Orang Amerika Serikat (AS) rata-rata mengganti smartphone tak sampai 3 tahun, atau tepatnya 2,83 tahun dengan versi anyar. Sebenarnya waktu ini lebih lama dibandingkan dua tahun lalu yang hanya mencapai 2, 39 tahun.

Penyebabnya, masa kontrak bundling dari operator selular selama 2 tahun, dan harga smartphone kelas atas yang semakin mahal setiap tahun.

Angka yang diterbitkan harian Wall Street Journal ini didasarkan data yang dikumpulkan oleh HYLA Mobile Inc, perusahaan perdagangan perangkat mobile AS.

Dibanding smartphone Android, rupanya pengguna iPhone lebih setia, karena mereka menggunakan gadget-nya lebih lama sebelum mengganti dengan yang lebih anyar.

Seperti dilansir PhoneArena, Selasa (30/10/2018), data HYLA Mobile mengatakan bahwa pada kuartal III-2018, para pemilik iPhone baru akan mengganti ke model baru setelah dipakai selama 2,92 tahun, masih di bawah 3 tahun juga.

Angka ini naik dari 2,37 tahun pada kuartal yang sama 2016 lalu atau ada kecenderungan waktunya lebih lama. Sementara pemilik handset Android baru mengganti perangkatnya setelah dipakai 2,66 tahun pada kuartal II 2018 naik dari 2,44 tahun pada periode sama 2016.

Sebagian besar pembeli smartphone di AS Saat ini mencicil melalui skema kredit bank atau lembaga keuangan lain serta operator selular melalui paket kontrak dengan kartu perdananya yang biasanya memiliki tenor 24 bulan.

Tetapi sebagian besar orang Amerika mulai menyadari bahwa mereka tidak perlu membeli smartphone anyar segera setelah mereka melunasi cicilannya. Ini karena fitur-fitur pada ponsel tersebut dianggap masih mampu memfasilitasi pekerjaan mereka karena ada pembaruan software secara periodik.

Orang Amerika yang rajin mengganti smartphone anyar tiap tahun dinilai sudah merupakan penggemar fanatik ponsel tertentu. Mereka takut ketinggalan teknologi baru, chipset lebih cepat dan fitur yang lebih baik pada gadget anyar yang dirilis setiap tahun.

Data UBS Group AG mengungkapkan ada 22,8% pelanggan kartu pascabayar di AS yang mengganti ponsel mereka tahun ini. Jumlah itu turun banyak dari 30% pelanggan kartu pascabayar pada 2015.

“Setelah melunasi telepon, Anda menyadari bahwa cukup banyak tagihan setiap bulan. Ketika mendapat ponsel baru, Anda kehilangan keuntungan finansialnya,” ujar Analis telekomunikasi, Wave7 Research Jeffrey Moore.

Citigroup mengatakan bahwa tren menggunakan smartphone anyar lebih lama ini merupakan kabar baik untuk para operator selular. Itu karena sebagian besar konsumen AS beralih pada koneksi nirkabel bersamaan ketika mereka membeli ponsel baru. [WS/HBS]

Sumber: PhoneArena

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI