Telset.id, Jakarta – Pengiriman ponsel Xiaomi telah menembus 100 juta unit di seluruh dunia pada 26 Oktober lalu. Ini berarti produsen smartphone asal China ini telah berhasil mencapai target mereka lebih cepat dua bulan dari rencana akhir tahun ini, seperti dilansir zdnet, Senin (29/10/2018).
Pendiri dan CEO Xiaomi Lei Jun mengumumkan pencapaian pengiriman ponselnya sejak awal tahun tersebut di akun resmi Xiaomi di Weibo. Kabar ini bisa meningkatkan tingkat kepercayaan investor raksasa teknologi China tersebut di tengah nilai saham perusahaan yang terjun hingga 30 persen pada penutupan pasar bursa Hong Kong Jumat lalu.
Juni lalu Xiaomi melakukan penawaran saham perdana (IPO) di bursa saham Hong Kong, yang berhasil meraup modal hingga US$4,72 miliar atau mencapai Rp 71,8 triliun dengan harga saham HK$17 Rp 32.997 per lembar. Namun nilai tersebut sudah menyusut 30 persen menjadi HK$12,28 atau sekitar Rp 23.835 per lembar.
Saat ini Xiaomi menempati posisi ketiga ponsel paling laris di China, setelah Huawei dan Oppo. Tetapi performa penjualan ponsel perusahaan ini tercatat meningkat signifikan dari tahun sebelumnya.
Pada 2017, Xiaomi hanya mengirim 70 juta smartphone pada periode Januari hingga Oktober atau selama 10 bulan. Itu juga sudah mencapai target yang ditetapkan perusahaan pada tahun yang sama.
Dengan pengiriman ponsel yang menembus 100 juta unit, artinya kinerja penjualan perusahaan bertambah 30 juta unit atau naik 30% dari periode yang sama tahun lalu. Pencapaian ini juga melampaui hasil pengiriman setahun penuh Xiaomi pada 2017, yang hanya berhasil mengirim 90 juta ponsel hingga akhir tahun.
Xiaomi adalah salah satu merek smartphone China yang aktif menjajaki peluang bisnis di luar pasar negara itu. Di India, pasar ponsel terbesar kedua di dunia, Xiaomi bahkan sudah mengungguli Samsung beberapa periode.
Counterpoint Research baru-baru ini melaporkan bahwa Xiamoi sudah mengasai 27 persen pangsa pasar Smartphone di India. Melampaui merek ponsel asal Korea Selatan tersebut yang hanya meraih pangsa pasar 23 persen pada kuartal sebelumnya.
Perusahaan asal China ini bahkan mulai memasarkan ponselnya di negara-negara Eropa dan mencatat pertumbuhan penjualan yang signifikan di sana pada tahun ini.
Kendati mencatat pertumbuhan sangat tinggi, namun perolehan Xiaomi masih jauh ketimbang Huawei. Produsen ponsel paling laris di China itu telah berhasil mengirim 100 juta ponsel pada pertengahan Juli lalu dan mematok target pengiriman hingga 200 juta unit pada akhir tahun ini. [WS/IF]