Google Lindungi Skandal Seks Bapak Android?

Telset.id, Jakarta CEO Google, Sundar Pichai memberi tanggapan terkait laporan The New York Times soal dugaan bahwa pihaknya tetap menggaji Andy Rubin, meski dirinya telah keluar sejak tahun 2014 lalu.

Dalam sebuah email yang dikirim kepada seluruh karyawan Google, seperti dikutip Telset.id dari The Verge, Jumat (26/10/2018), Pichai seolah tidak membantah atau mendiskreditkan apapun soal laporan tersebut.

Sekadar informasi, laporan itu menyatakan bahwa selain “Bapak Android”, raksasa pencarian ini juga melindungi dua orang lainnya yang dituduh melakukan pelecehan seksual, dengan memberinya pesangon saat keluar dari Google.

“Kami hanya ingin meyakinkan Anda bahwa kami meninjau setiap keluhan tentang pelecehan seksual atau perilaku tidak pantas, kami menyelidiki, dan mengambil tindakan,” katanya.

Pichai pun mengungkapkan, usai kasus Rubin, pihaknya menerbitkan hasil laporan investigasi internal soal kekerasan kerja termasuk pelecehan seksual yang bernama Respect@. Laporan itu, diluncurkan Google pada tahun 2015 silam.

Google sendiri sudah mengakui bahwa mereka telah memberikan hukuman tegas bagi karyawan yang melakukan pelecehan seksual. Menurut Pichai, selama 2 tahun terakhir, ada 48 orang telah diberhentikan, termasuk 13 orang dari jajaran eksekutif Google.

Namun berbeda dengan Andy Rubin, Mereka semua tidak menerima gaji atau pesangon dari Google.

“Tak satu pun dari orang-orang ini yang menerima pensangon,” tegas Pichai.

“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa Google adalah tempat kerja aman untuk melakukan pekerjaan terbaik Anda, dan di mana ada konsekuensi serius bagi siapa saja yang berperilaku tidak semestinya,” lanjutnya.

Sebelumnya, The New York Times melaporkan terkait perlakuan istimewa Google terhadap Andy Rubin. Oleh Google, ia tetap menerima gaji rutin senilai USD 90 juta atau Rp 1,3 triliun, meski telah keluar pada tahun 2014 karena kasus pelecehan seksual.

Tapi, Rubin membantah bahwa dirinya melakukan pelecehan seksual terhadap karyawan Google di hotel pada tahun 2013. Ia menegaskan, keputusan untuk keluar dari Google muncul atas keinginannya sendiri.

“Secara khusus, saya tidak pernah memaksa seorang wanita untuk berhubungan seks di kamar hotel. Tuduhan palsu ini adalah bagian dari kampanye kotor untuk meremehkan saya selama perceraian,” ucap Rubin.

Sebagai penutup, Pichai mengatakan bahwa Google sudah menyediakan kanal khusus bagi karyawan yang ingin meaporkan tindakan pelecehan seksual kepada dirinya oleh karyawan lain.

Pichai berjanji, laporan dan informasi pribadi pelapor tidak akan diketahui oleh siapapun.

“Kami mendukung dan menghormati mereka yang telah berbicara dan And dapat membuat laporan anonim jika Anda mau,” pungkasnya. (NM/FHP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI