Telset.id, Jakarta – Berbeda dengan di Indonesia, seorang calon legislatif (caleg) di Filipina mengobral janji unik dalam kampanye. Bethsaida Lopez, caleg perempuan berusia 58 tahun, siap memblokir game DOTA 2 dan Clash of Clans jika dia terpilih nanti.
Menurut The Nerd Mag, seperti dikutip Telset.id pada Rabu (24/10), Lopez sejatinya telah berulangkali maju sebagai caleg.
Pada 2016 lalu, Lopez juga sempat mencalonkan diri sebagai calon anggota dewan, tetapi belum berhasil tembus ke parlemen Filipina.
Meski pernah gagal, ia tak patah arang. Pada pemilu legislatif tahun ini, ia maju lagi sebagai caleg. Minggu lalu, ia menyerahkan dokumen pendaftaran. Pada kesempatan itu, ia menegaskan siap memblokir dua game tersebut kalau lolos sebagai DPR Filipina.
Ada alasan khusus kenapa Lopez mengusung misi memblokir DOTA 2 dan Clash of Clans. Ia menilai, dua game itu mempertontonkan kekerasan dan mendorong si pemain, terutama kalangan muda, untuk malas mengejar target menyelesaikan pendidikan.
“Saya berencana mengganti DOTA 2 dan Clash of Clans dengan games edukatif, semisal mengenai ilmu sosial. Kalau memenangi pemilu legislatif, saya akan mengumpulkan seluruh programmer di Filipina untuk menciptakan konten yang lebih baik,” tegasnya.
#Eleksyon2019 Bethsaida Lopez, isa umanong street educator nais ipatanggal ang COC at DOTA dahil sa pagkasira ng pag-aaral at buhay ng mga kabataan @dzbb pic.twitter.com/67qbLsh6O7
— manny vargas (@VargasMannysen) October 17, 2018
Namun alasan Lopez yang mengatakan para pemain DOTA 2 menjadi malas belajar dan bodoh, agak bertolak belakang dengan hasil penelitian tentang para gamers. sebuah hasil penelitian. Menurut penelitian yang dilakukan para peneliti dari Universitas York, Toronto, para gamers termasuk golongan orang yang pintar atau memiliki kecerdasan di atas rata-rata.
Para peneliti menemukan bahwa para pemain game tipe multiplayer online battle arena (MOBA) memiliki tingkat kecerdasan yang sangat tinggi. Alasannya, karena untuk memainkan game MOBA seperti DOTA 2 memiliki kurva pembelajaran yang sulit.
Mereka mencontohkan, di dalam game tersebut terdapat banyak hero, skil, dan item yang harus mereka ingat. Terlebih lagi, para gamers juga harus mengingat perpaduan yang tepat antara satu hero dengan item agar memenangkan pertandingan. Belum lagi, menentukan kapan para pemain harus mengeluarkan skil mereka merupakan hal yang sangat penting.
DOTA 2 adalah sebuah permainan multiplayer online battle arena, sekuel dari Defense of the Ancients di Warcraft 3: Reign of Chaos dan Warcraft 3: The Frozen Throne. DOTA 2 dikembangkan oleh Valve Corporation dan telah terbit pada Juli 2013.
Semetara Clash of Clans, adalah game strategi yang mendorong pemain membangun komunitas, melatih pasukan, dan menyerang pemain lain untuk mendapatkan emas dan trofi. Pemain juga dituntut membangun pertahanan dari serangan pemain lain. [SN/HBS]
Sumber: Thenerdmag