Telset.id, Jakarta – Samsung mendaftarkan paten yang menjelaskan cara untuk mengubah seluruh layar smartphone menjadi sensor pemindai sidik jari. Paten Samsung ini, bisa menjadi solusi dari tidak nyamannya sensor sidik jari di layar sekarang yang berukuran tak lebih besar dibanding sensor sebelumnya.
Dalam patennya, Samsung menjelaskan sensor pemindai optikal yang dapat diimplementasikan pada smartphone lipat.
Tipe sensor tersebut, dapat memberikan aplikasi lebih banyak opsi dalam memposisikan antarmuka otentikasi kepada penggunanya.
Dengan demikian, layar bisa digunakan di tablet atau perangkat lainnya. Samsung juga bisa jadi akan menjual izin penggunaan patennya ke produsen lain. Sebab, mereka menyertakan gambar yang menampilkan smartphone berponi atau notch di dokumen paten.
Meski demikian, ada syarat khusus agar dapat menyematkan sensor baru itu di layar smartphone. Dilansir Telset.id dari GSMArena, Rabu (24/10/2018), untuk dapat mengaplikasikannya, dibutuhkan prosesor rendah daya yang akan selalu “menanti pengguna” menyentuh layar smartphone.
Nantinya, sendor akan memindai jari sebanyak tiga kali. Setiap pemindaian akan membutuhkan waktu selama 20 hingga 30 milidetik. Kecerahan layar akan disesuaikan di setiap proses pemindaian yang memakan waktu sekitar 200 milidetik untuk meningkatkan akurasi proses pemindaian.
Sehingga secara keseluruhan, sensor sidik jari di layar buatan Samsung membutuhkan waktu sekitar 700 milidetik untuk dapat menyelesaikan seluruh proses pemindaian. Hal itu, sejalan dengan sensor pemindai sidik jari buatan Synaptics. (BA/FHP)