Telset.id, Jakarta – Facebook sepertinya kapok menjadi korban hacker yang membuat puluhan juga akun penggunanya terancam. Makanya, raksasa media sosial ini dilaporkan akan memperkuat keamanan sibernya dengan akuisisi perusahaan cybersecurity.
Dilansir Telset.id dari Engadget, Senin (22/10/2018), Facebook sedang mempercepat proses akuisisi perusahaan ini untuk memperkuat keamanannya.
Namun hingga kini, masih belum ada bocoran soal nama dari perusahaan keamanan tersebut.
Ada rumor lainnya yang menyebutkan jika Facebook hanya ingin membeli software khusus yang mampu memberikan tanda jika ada upaya peretasan di akun pengguna.
Kabar soal akuisisi perusahaan keamanan ini bisa menjadi “langkah pamungkas” dari Facebook untuk mencegah kasus lanjutan dari peretasan 29 juta akun pengguna terulang kembali di masa depan.
Sekadar informasi, kasus ini telah membuat harga saham Facebook pada penutupan bursa Rabu (17/10/2018) terpuruk ke angka USD159,42 atau sekitar Rp 2,4 jutaan, atau turun 10 persen dibanding tahun sebelumnya.
Akibat kasus ini juga, posisi kepemimpinan Mark Zuckerberg di Facebook terancam, karena para investor berencana ingin mendepak Zuckerberg dari CEO Facebook.
Total, ada empat investor dari kalangan institusi yang sedang berupaya agar posisi Zuckerberg segera digantikan oleh seorang ketua independen. Tiga investor di antaranya merupakan bendahara negara bagian Illinois, Rhode Island dan Pennsylvania, yang merupakan pengelola dana pensiun negara.
Jika mendapat izin dari dewan, maka para investor bisa melakukan pemungutan suara dan boleh menyerahkan suaranya hingga rapat pemegang saham tahunan Facebook pada Mei tahun depan.
Zuckerberg pun nampaknya tak mau pusing atas rencana tersebut, dan tetam memilih fokus untuk membangun perusahaannya. Baru-baru ini, Facebook mrekrut mantan Wakil Perdana Menteri Inggris, Sir Nick Clegg sebagai Wakil Presiden Komunikasi dan Urusan Global.
Clegg, yang juga seorang anggota parlemen Inggris dan Eropa, dinilai sangat memahami tanggung jawab yang dimiliki Facebook terhadap pengguna di seluruh dunia.
“Perusahaan kami sedang dalam perjalanan kritis. Tantangan yang kami hadapi sangatlah serius. Kami membutuhkan perspektif baru,” jelas COO Facebook, Sheryl Sandberg.
Menurut Sandberg, setiap hari orang-orang di dunia menggunakan Facebook untuk terhubung dengan keluarga maupun teman. Diklaimnya, Facebook telah membuat perbedaan di komunitas mereka.
“Jika bisa menghormati kepercayaan yang mereka berikan dan memenuhi tanggung jawab, kami dapat membantu lebih banyak orang dalam menggunakan teknologi untuk kebaikan,” pungkasnya. (NM/FHP)