Rudiantara: Pemerintah Dukung Atlet E-Sports Indonesia ke Olimpiade

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id,Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkomifo) Rudiantara mengatakan jika pemerintah mendukung olahraga E-Sport (Electronic Sports) di Indonesia. Hal ini diungkapkan dalam pembukaan Turnamen E-sports South East Asian Cyber Arena (SEACA).

Menurut Rudiantara, E-Sports bukan lagi olahraga main-main. Dengan melihat prestasi Indonesia di Asian Games 2018 lalu, sang menteri yakin jika Indonesia akan mendulang banyak medali dari cabang tersebut di pesta olahraga selanjutnya.

“Pemerintah mendukung aktivitas ini semua. Lakukan dengan positif. Karena mungkin saja dalam 3 tahun ke depan kita bisa menambah medali olimpiade dari cabang e-sports,” ucap Rudiantara di Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat, Rabu (17/10/2018) kemerin.

Baca juga: Rudiantara Ajak Startup Global ‘Bermarkas’ di Indonesia

Salah satu dukungan pemerintah adalah dengan meningkatkan jaringan internet. Menurut Rudiantara saat ini pemerintah sedang menyiapkan Palapa Ring dan diharapkan bisa rampung awal tahun depan demi terciptanya internet berkecepatan tinggi di tanah air.

“Saya berharap awal 2019 tidak ada lagi kota yang tidak terjaring dengan internet kecepatan tinggi, sehingga semua warga Indonesia memiliki peluang untuk menekuni E-Sports,” jelasnya.

Selain dari segi olahraga, E-Sports juga merupakan bisnis yang menjanjikan. Valuasi industri E-Sports dunia menurut Forbes mencapai USD 500 Juta pada tahun 2017. Rata-rata pertumbuhan setiap tahun mencapai 40%. 

Menteri Kominfo juga menyatakan bahwa industri ini sangat potensial dan pertumbuhannya relatif siginifikan dalam beberapa waktu terakhir.

Baca juga: Menkominfo: Internet Cepat untuk Ekosistem Ekonomi Digital

“Video game kini telah menjadi sebuah industri baru di Indonesia. Industri ini tumbuh dengan relatif cepat dalam waktu 2 atau 3 tahun terakhir. Oleh karena itu, pemerintah akan terus mendorong industri game agar bisa terus berkembang di Indonesia bukan hanya dari sisi pemain, melainkan juga dari sisi pengembang,” ungkapnya.

Sementara itu, CEO sekaligus co-founder UniPin Ashadi Ang juga menyebut industri e-sports mampu menumbuhkan budaya positif yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti olahraga lain, para pemain harus giat berlatih, mau bekerja sama dan berperilaku jujur demi mendapat apa yang dia inginkan.

“Kami melihat jauh ke depan, Maka dari itu, melalui SEACA kami berharap bisa mengembangkan budaya positif tersebut yang dapat disebarkan secara luas ke seluruh penjuru negeri,” ucap Ashadi Ang.

Baca juga: Luncurkan Buku Literasi Digital 2.0, Ini Pesan Menkominfo

SEACA 2018 merupakan turnamen esports berkelas dunia. Gelaran untuk atlet esports di negara-negara Asia Tenggara itu digelar pada 17- 21 Oktober 2018 bertempat di Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat.

Kejuaraan itu mempertandingkan game populer seperti Mobile Legends, Arena of Valor (AOV), Player Unknown’s Battlegrounds (PUBG), Point Blank, dan Dota 2. Sebanyak 230 gamers berlaga dalam SEACA yang memperebutkan total hadiah senilai USD 100 Ribu atau Rp 1,4 Miliar.

Sebelum masuk ke perhelatan SEACA, peserta harus lolos babak kualifikasi yang dilaksanakan di 16 wilayah, antara lain Jakarta, Tangerang, Bekasi, Parung, Bandung, Medan, Bogor, Cirebon, Gresik, Palembang, Bali, Makassar, Purwakarta, Yogyakarta, Semarang, dan Lampung. Babak kualifikasi itu telah berlangsung sejak 27 Mei 2018 hingga 7 Oktober 2018.

Selain tim dari Indonesia, turnamen ini juga menghadirkan atlet E-Sports asal Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina dan Thailand. [NM/IF]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI