Telset.id, Jakarta – Penjualan smartphone di China diprediksi akan menurun hingga 15 persen pada musim gugur tahun ini. Menurut perusahaan finansial, Goldman Sachs, brand smartphone seperti Huawei, Oppo, Vivo, dan Apple akan kesulitan mencari konsumen.
Dilansir Telset.id dari The Verge, Rabu (17/10/2018), Goldman Sachs mengungkapkan alasan kenapa hal tersebut bisa terjadi. Sama seperti konsumen di Amerika Serikat, para pengguna di China kemungkinan masih akan menggunakan smartphone lama mereka, sehingga mereka tidak tertarik untuk membeli smartphone terbaru.
Analis Goldman Sachs, Rod Hall mengatakan, alasan itu menjadi penyebab utama kenapa angka penjualan smartphone di China mengalami penurunan. Selain itu, ia juga memprediksi, jike penjualan iPhone di China akan turun 3% dibandingkan tahun lalu menjadi 13 juta unit selama masa musim liburan.
Baca Juga: Mesin Pencari Google Versi China Bisa Lacak Pengguna
“Beberapa tanda permintaan konsumen yang melambat dengan cepat di China yang kami percaya dapat dengan mudah mempengaruhi permintaan Apple di musim gugur ini,” jelasnya.
Penurunan daya beli smartphone di China juga berdampak pada perayaan Golden Week di bulan ini. Sekadar informasi, perayaan ini diadakan selama satu minggu ketika para karyawan bisa berlibur untuk pergi berwisata dan beristirahat.
Biasanya, toko ritel, khususnya smartphone akan penuh dalam periode tersebut. Namun sekarang, banyak toko smartphone di daerah Guangzhou yang sepi pembeli atau hanya memiliki sedikit pengunjung. Alhasil, para penjaga toko hanya bisa berdiri, sambil mencari calon pembeli.
Baca Juga: Pasar Ponsel 2019 Lesu, Ini Daftar Ponsel yang Bertahan
Penjualan smartphone di China memang mengalami penurunan di tahun ini, setelah beberapa tahun sebelumnya mengalami pertumbuhan positif. Analis dari Canalys bahkan mengatakan sebelumnya, para vendor “terpaksa” meniru produk dan strategi pemasaran satu sama lain agar bisa bertahan di persaingan di industri ini. (BA/FHP)