Telset.id, Jakarta – Facebook dilaporkan telah meluncurkan program pengamanan pemilu untuk mengamankan kampanye politik di Amerika Serikat. Alasannya, raksasa media sosial ini merasa bahwa momen kampanye sangat rentan terhadap serangan para hacker.
Dijelaskan KEpala Kebijakan Keamanan Siber Facebook, Nathaniel Gleicher, program itu nantinya akan membantu kampanye untuk mengadopsi sistem keamanan digital yang lebih kuat. Sebut saja seperti two-factor authentication dan sistem pemantauan potensi peretasan.
Program baru ini merupakan langkah dari CEO Facebook, Mark Zuckerberg yang mengakui bahwa sebelumnya perusahaannya tidak melakukan langkah yang cukup optimal terkait perlindungan keamanan digital saat pemilihan presiden Amerika Serikat pada 2016 lalu.
Baca Juga: Facebook Bikin “Ruang Perang” untuk Pantau Pemilu
Dilansir dari Tech Crunch, Rabu (19/09/2018), Zuckerberg dkk ingin mencegah adanya campur tangan serta penyebaran informasi yang salah di platform mereka. Namun di lain sisi, ada kalangan menilai bahwa program baru Facebook telah terlambat.
“50 hari waktu kampanye. Pada titik ini, jika (sebuah kampanye) telah membuat masalah keamanan yang berat, mereka telah membuatnya,” ujar CTO kampanye Obama 2012, Harper Reed.
Baca Juga: Facebook Hapus Akun Jenderal Militer Myanmar
Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan teknologi termasuk Facebook, memang menerima banyak sorotan. Mereka dinilai gagal mencegah campur tangan asing dalam pemilihan presiden AS pada 2016 lalu.
Dicurigai, saat itu, Rusia memiliki andil besar dalam penyebaran disinformasi dengan menggunakan platform media sosial. Facebook sendiri menyatakan, kemungkinan program keamanan ini akan terus dikembangkan dan diperluas pada pemilu yang akan datang. (BA/FHP)
