Telset.id, Jakarta – Masalah polusi udara sudah semakin memprihatinkan. Untuk itu, Google mengumumkan akan memperluas kemitraan Google Street View dengan Aclima, jaringan sensor lingkungan, untuk memetakan polusi udara di seluruh dunia.
Raksasa internet ini pertama kali bermitra dengan start-up di San Francisco pada 2015. Mobil Street View, dilengkapi dengan sensor kualitas udara Aclima, dan telah mengumpulkan data di seluruh California, London, dan di kampus Google, di Mountain View, Calif.
“Semua pekerjaan itu, kini telah berujung menjadi sebuah penelitian ilmiah utama,” kata pendiri Aclima, Davida Herzl, kepada TechCrunch.
Penelitian yang dipublikasikan di Environmental Science & Technology ini menggunakan data sensor dari Oakland, California untuk mengungkapkan tingkat polusi udara yang dapat bervariasi secara drastis di setiap jalan.
Baca juga: Melihat Jutaan Kepiting Merah Bermigrasi via Google Street View
“Kami menemukan, anda bisa mendapatkan kualitas udara terbaik dan kualitas udara terburuk di jalan yang sama. Memahami ini dapat membantu segala hal, mulai dari perencanaan kota hingga memahami eksposur pribadi anda,” kata Herzl.
Sensor aclima mencatat tingkat karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), nitrat oksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), ozon (O3) dan materi partikulat (PM2.5) di udara. Data akan tersedia untuk umum di Google BigQuery sementara dataset lengkap akan diberikan kepada civitas dan komunitas akademis, menurut Google.
Baca juga: Gunakan AI, Google Percantik Tampilan Street View
Ekspansi global akan dimulai dengan 50 mobil di Houston, Tex., Mexico City dan Sydney, Australia dan diharapkan dapat memberikan peta polusi udara yang paling rinci dan terlokalisir di suatu area.
“Pengukuran ini dapat memberikan wawasan tingkat lingkungan baru untuk membantu setiap kota mempercepat upaya dalam transisi mereka menjadikan kota yang lebih cerdas dan lebih sehat, Manajer Program untuk Google Earth Outreach, Karin Tuxen-Bettman, dalam sebuah pernyataan. [BA/HBS]
Sumber: NY Post
