Waspada! Yahoo Pindai E-mail untuk Jualan Data ke Pengiklan

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Ada kabar kurang enak untuk Anda pengguna Yahoo Mail. Harian The Wall Street Journal melaporkan, bahwa Yahoo masih memindai e-mail data penggunanya untuk dijual kepada pengiklan. Praktik yang sudah banyak ditinggalkan perusahaan teknologi.

Narasumber yang tidak diungkapkan jatidirinya mengungkapkan bahwa Oath, induk perusahaan Yahoo, sedang dalam pembicaraan dengan perusahaan pengiklan.

Disebutkan, Yahoo dan pengiklan akan menyediakan layanan yang akan menganalisis lebih dari 200 juta inbox Yahoo Mail untuk mengambil data konsumen.

Baca juga: Yahoo Mail Punya Antarmuka Baru di Android Go

Oath membenarkan laporan The Wall Street Journal bahwa mereka melakukan scannings e-mail, namun mengatakan bahwa itu hanya memindai e-mail promosi, biasanya dari peritel.

“Pengguna e-mail Yahoo memiliki kemampuan untuk memilih keluar,” kata Oath, seperti dikutip Telset.id dari The Verge, Rabu (29/8/2018).

Perusahaan asal Amerika Serikat ini beralasan bahwa e-mail adalah sistem yang mahal dan orang-orang tidak dapat mengharapkan layanan gratis tanpa nilai yang dipertukarkan.

Bahkan, menurut Oath, e-mail di layanan premium Yahoo yang dikenakan biaya US$ 3,49 per bulan, juga tunduk pada analisis, kecuali pengguna memilih keluar. Lalu bagaimana caranya?

Anda harus secara khusus menuju pilihan Ad Interest Manager di sini dan memilih ‘tidak ikut serta’. Tetapi halaman ini tidak terletak di Pengaturan, sehingga  membuatnya sulit ditemukan.

Baca juga: Pembobol Jutaan Akun Yahoo Mengaku Pesanan Rusia

Perusahaan ini menggunakan algoritma untuk mengurutkan email Yahoo dengan preferensi konsumen yang berbeda dan menempatkan cookie yang akan menunjukkan kepada pengguna iklan serupa di masa mendatang.

Jadi misalnya, pengguna yang sering membeli tiket pesawat diberi label frequent flyer oleh algoritma Oath. Sedangkan penerima email yang mengundang mereka untuk mengemudi Lyft diurutkan sebagai “wiraswasta.”

Pengiklan kemudian dapat menargetkan kelompok pengguna ini ketika memasang iklan di Oath. Menurut Oath, E-mail pribadi diabaikan dan informasi identitas pribadi disembunyikan dari data yang diberikan kepada pengiklan.

Sebelumnya, Algoritma ini telah membuat kesalahan ketika keliru memberi label e-mail komersial pada undangan untuk pernikahan tradisional India, yang kemudian diperbaiki oleh Oath.

Proses meninjau email ini membutuhkan pembaca manusia serta penyortiran algoritma.
April lalu, kebijakan privasi Oath memungkinkan untuk membaca email AOL dan Yahoo untuk menyesuaikan iklan, termasuk pembaca manusia, bukan hanya mesin.

Baca juga: Buntut Data Pengguna Dibobol, Yahoo Terancam Didenda

Sumber yang tidak diungkapkan mengatakan bahwa perwakilan Oath tahu banyak orang menggunakan Yahoo Mail sebagai akun spam mereka, yang mengumpulkan email tidak diinginkan dari peritel. Itulah yang dapat dimanfaatkan oleh pengiklan.

Namun pengiklan ragu jika Yahoo Mail bahkan cukup besar untuk mengirim iklan yang sangat bertarget. Bahkan jika Oath menyediakan data dari 200 juta akun, hanya beberapa dari pengguna yang akan membeli barang-barang tertentu. [WS/HBS]

Sumber: The Verge

4 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI