Drone Berhasil Foto Kehidupan Langka Suku Amazon

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id,Jakarta – Sebuah gambar baru yang diambil dari udara menampilkan pemandangan langka dari sekelompok anggota suku terpencil di Amazon, Brasil. Tampak menunjukkan 16 orang sedang berjalan menyusuri hutan di Amazon.

Dalam klip yang dirilis Selasa (21/8/2018) malam, tampak seorang di antara mereka membawa busur dan anak panah.

Agensi Brasil yang membidangi masalah masyarakat adat, Funai, mengaku telah mendapatkan sejumlah foto yang diambil menggunakan drone sejak ekspedisi tahun lalu.

Mereka memantau komunitas atau suku yang terisolasi, dan baru mempublikasikan sekarang untuk melindungi studi mereka.

Baca juga: Fosil Kuda Purba Ditemukan di ‘Pintu Gerbang Neraka’

Para peneliti ini memantau suku di Vale do Javari, sebuah wilayah adat di sebelah barat daya negara bagian Amazon. Ada 11 kelompok terpencil yang berada di daerah itu, yang merupakan kelompok terbanyak di antara tempat lain yang ada di Brasil.

Agensi telah mempelajari suku di Amazon melalui gambar selama bertahun-tahun, namun in pertama kalinya mereka dapat menangkapnya di kamera.

“Gambar-gambar ini memiliki kekuatan untuk membuat masyarakat dan pemerintah memikirkan pentingnya melindungi kelompok-kelompok ini,” kata Presiden Funai, Wallace Bastos.

Baca juga: Ilmuwan Teliti Otak Buaya Pakai MRI dan Musik Klasik

Sementara itu, Bruno Pereira, yang ikut membantu dalam penelitian ini, mengatakan dokumentasi itu akan membantu para peneliti mempelajari budaya mereka.

Meski demikian, pihak agensi belum dapat mengidentifikasi nama suku tersebut, meski telah menebak tentang etnisitasnya dan bahasa yang digunakan.

Brazil Amazon TribeBrazil Amazon Tribe

“Semakin kita tahu tentang cara hidup komunitas yang terisolasi, semakin siap kita untuk melindungi mereka,” katanya.

Secara keseluruhan, Funai l telah mendaftarkan 107 suku terasing di negara bagian terbesar Amerika Latin. Meski Funai sudah mengambil foto dan kadang merekam video, namun mereka belum membuat kontak dengan suku terasing selama lebih dari 30 tahun.

Baca juga: “Manusia Ikan” Suku Bajau Mampu Menyelam 70 Meter

Kepada Associated Press, Pereira mengatakan, komunitas suku terasing ini sadar dengan keberadaan kota dan pertanian di sekitar mereka. Akan tetapi, mereka sering memilih untuk mengisolasi diri mereka sendiri karena pengalaman traumatis dengan dunia luar.

Dia mengatakan, kontak dengan pihak luar kerap kali berakhir dengan pembantaian yang akan memusnahkan suku. Tahun lalu, sekelompok penambang emas ilegal diduga telah membunuh sepuluh anggota dari komunitas yang terisolasi.

“Jika mereka ingin kontak dengan dunia luar, mereka akan mencari cara untuk berkomunikasi dengan kita,” kata Pereira. [BA/HBS]

Sumber: NY Post

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI